Tuturpedia.com – Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan berpidato dalam kampanye akbar terakhir paslon Anies-Muhaimin (AMIN), yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/2/2024).
Dalam pidatonya, Anies mengatakan masyarakat menginginkan perubahan dalam tatanan pemerintahan di Indonesia.
Anies menyoroti ketimpangan ekonomi yang begitu besar di Indonesia, dimana sepertiga perekonomian hanya dikuasai segelintir orang terkaya saja.
“Kita menginginkan perubahan yang sesungguhnya, bukan perubahan yang basa-basi. Kita bergerak untuk bisa mengurangi ketimpangan. Apalagi beberapa waktu lalu kita mendengar obrolan yang mengatakan beberapa orang menguasai sepertiga perekonomian Indonesia, sementara 280 juta lainnya harus berebut sisanya,” seru Anies dalam pidatonya.
“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Rakyat Indonesia harus mendapatkan kesempatan yang setara, harus mendapatkan masa depan yang setara, karena itu kita bergerak untuk melakukan perubahan,” lanjut Anies.
Dirinya mengaku terharu mengetahui jutaan orang memenuhi JIS guna mengikuti kampanye akbar AMIN.
“Hati mana yang tidak bergetar menyaksikan jutaan orang berkumpul dalam semangat perubahan, seperti yang ada di tempat ini, sejak tengah malam kawasan JIS telah penuh. Semua datang dengan membawa harapan, tadi di poster tertulis: kami datang tanpa kepentingan, kami datang menginginkan perubahan,” ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian mengingatkan, agar masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS), pada hari pencoblosan Pemilu 14 Februari 2024 mendatang, serta menjaga suara untuk AMIN.
“Untuk bisa mewujudkan perubahan, kita harus bekerja bersama-sama, 4 hari lagi bangsa ini akan menentukan arah perjalanan ke depan. Kita harus bisa bekerja keras menyongsong kesempatan untuk perubahan dan itu artinya menjaga suara-suara di TPS,” tutur Anies.
Anies Ingatkan soal Intimidasi Jelang Pemilu
Menurutnya menjelang hari pencoblosan pemilu, bukan tidak mungkin terjadi kampanye hitam yang menggunakan cara kotor untuk memenangkan salah satu paslon. Misalnya dengan intimidasi ataupun penggiringan opini.
“Terdengar kabar bahwa di hari ke depan akan ada operasi-operasi mulai dari intimidasi, mulai dari penggiringan opini satu putaran untuk salah satu paslon saja,” ungkap Anies.
“Saya percaya rakyat indonesia akan melawannya dengan hati nurani dan kita akan tunjukkan bahwa rakyatlah yang akan menentukan arah masa depan, bukan segelintir orang di lingkungan tertutup yang tak terlihat Republik ini,” sambungnya.
“Semoga 14 Februari akan kita rayakan, akan kita syukuri dan kita bisa menyebut sebagai hari perubahan Indonesia. Aamiin Allahumma aamiin,” ucap Anies diiringi riuh pendukungnya.
Anies berjanji, apabila AMIN terpilih menjadi capres-cawapres RI, maka AMIN akan menjaga amanat rakyat.
“Saya dan Gus Imin akan membawa amanat ini, dengan sepenuh hati dan salah satu pesan yang paling sering kita temui di lapangan ‘Pak, tolong Pak, jangan khianati kami,’ maka kami tegas menjawab jangan hukum kami atas perbuatan orang lain. Insyaallah kami akan menjaga semua amanah yang diberikan untuk AMIN,” tambahnya.
“Kita memasuki arena ini membawa etika, kehormatan. Kita berjuang dengan niat baik dan kecintaan pada Republik ini. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala meridai perjuangan kita. Semoga Allah membukakan pintu-pintu keberhasilan untuk kita. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala mengantarkan Indonesia jadi negeri yang adil, makmur untuk semua,” pungkas Anies Baswedan.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah