Tuturpedia.com – Usai terjadinya kecelakaan tabrakan antara KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya, KAI merilis daftar korban meninggal dunia dan luka-luka.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber pada Sabtu (6/1/2024), PT Kereta Api Indonesia (Persero) merilis daftar korban meninggal dalam kecelakaan KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya yang berjumlah 4 orang.
VP Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan bahwa yang menjadi korban ini merupakan petugas kereta yang terdiri dari masinis, asisten masinis, pramugara, dan sekuriti.
“Kami sampaikan update saat ini korban meninggal 4 orang, masinis, asisten masinis, security, dan pramugara,” ucap Joni Martinus.
Adapun berdasarkan data yang didapatkan dari Polda Jabar, identitas keempat korban meninggal tersebut di antaranya sebagai berikut:
- Masinis Kereta Api (KA) KRD Lokal Padalarang Cicalengka atas nama Julian Dwi Setiono.
- Asisten masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka atas nama Ponisan.
- Pramugara KA Turangga atas nama Andrian.
- Pegawai PAM atas nama Enjang Yudi.
Selain korban meninggal, Joni Martinus menyebutkan ada sebanyak 35 orang korban luka yang sudah dibawa ke beberapa rumah sakit terdekat, di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka, Rumah Sakit AMC, dan Rumah Sakit Edelweis.
Tak Ada Korban Jiwa dari Penumpang KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya
PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan bahwa hingga kini tak ada korban jiwa yang menimpa penumpang dalam insiden tabrakan KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya yang terjadi di Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1/2024) pagi pukul 6.30 WIB.
Sementara itu, para penumpang yang selamat telah dievakuasi.
Para penumpang tersebut juga sudah dibawa ke stasiun terdekat guna melanjutkan perjalanan memakai transportasi yang sudah disediakan oleh pihak KAI.
Untuk saat ini, tim KAI serta beberapa pihak terkait di antaranya TNI-Polri, Ditjen Perkeretaapian (DJKA), Basarnas, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama pihak lainnya sedang mengupayakan penanganan kecelakaan terhadap kedua kereta tersebut.
Sedangkan untuk menangani perjalanan sejumlah rangkaian kereta lainnya yang akan melintas di jalur lokasi kecelakaan, KAI melakukan upaya pola operasi dengan cara jalan memutar atau pengalihan menggunakan angkutan lain.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah
