Tuturpedia.com – Juventus secara resmi mengumumkan nama Thiago Motta sebagai pelatih baru, Rabu (12/6) kemarin.
Melalui rilis resminya, Juventus juga menambahkan informasi bahwa Motta telah menyepakati kontrak selama tiga musim yang akan berakhir pada musim panas 2027 nanti.
Keberhasilan Motta membawa Bologna ke Liga Champions musim depan untuk pertama kalinya menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat Juventus tertarik pada pelatih berdarah Italia dan Brasil itu.
Tak hanya Juve, berbagai klub top Eropa turut melirik sosok Motta. Apalagi, bursa transfer pelatih tak kalah panas menyusul ditutupnya musim 2023/24.
Nyatanya, keberhasilan Motta di Bologna tidak hadir dalam waktu singkat. Setelah pelatih 41 tahun itu menjabat sebagai pelatih sejak September 2022 untuk menggantikan Sinisa Mihajlovic, banyak yang meragukan kapabilitasnya.
Bagaimana tidak? Kariernya sebagai pelatih dimulai dari Genoa, dan ia hanya bertahan selama dua bulan. Kemudian ia membantu Spezia bertahan di Serie A.
Saat tiba di Bologna pun Motta gagal membawa anak buahnya memetik kemenangan dalam empat pertandingan pertamanya.
Akan tetapi, Motta jelas tidak melihat atmosfer skeptis itu sebagai sebuah penghalang. Lewat gaya permainan yang berbasis penguasaan bola, ia pun berhasil memenangkan hati para penggemar.
Usai membawa Bologna finish di peringkat sembilan pada akhir musim 2022/23, ia membawa I Rossoblu menjadi klub kejutan di musim berikutnya.
Tak hanya mengakhiri musim 2023/24 dengan memenangkan satu tiket ke Liga Champions dengan menempati peringkat lima, Bologna bersama Motta juga hanya kalah 6 kali sepanjang musim.
Hijrahnya Motta ke Turin terjadi menyusul keputusannya untuk tidak memperpanjang kontrak bersama Bologna pada bulan lalu.
Sementara itu, perburuan pelatih baru Juventus dimulai usai pemecatan Massimiliano Allegri pada 17 Mei kemarin.
Meskipun Allegri berhasil membawa Nyonya Tua menyelamatkan muka musim kemarin dengan menjuarai Coppa Italia, perilakunya di hadapan ofisial pertandingan dikecam habis-habisan oleh klub.
Dalam laga final melawan Atalanta malam itu, Allegri terlihat berseteru dengan wasit. Alhasil, ia pun diusir keluar dari lapangan menjelang akhir pertandingan.
Keributan tak berhenti di situ saja karena Allegri lantas kembali ribut dengan ofisial pertandingan, staf klub, serta petinggi surat kabar Italia.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda
