banner 728x250
News  

Jusuf Kalla Sindir Menteri Nadiem Makarim: Tidak Pernah ke Daerah, Jarang ke Kantor

Ilustrasi Jusuf Kalla (JK) sentil Nadiem Makarim yang disebut jarang lakukan pengecekan masalah ke daerah bahkan jarang ngantor. Foto: instagram.com/jusufkalla
Ilustrasi Jusuf Kalla (JK) sentil Nadiem Makarim yang disebut jarang lakukan pengecekan masalah ke daerah bahkan jarang ngantor. Foto: instagram.com/jusufkalla
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Jusuf Kalla (JK) memberikan kritik tajam pada Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim yang dinilai tak memiliki pengalaman. 

Dikutip Tuturpedia.com, Senin (9/9/2024), kritikan itu disampaikan saat Jusuf Kalla menjadi pembicara dalam acara bertema pendidikan kanal YouTube TV Parlemen.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu sempat mengulas beberapa tokoh pendidikan di RI, salah satu nama yang diulas yakni Anies Baswedan. 

“Ada orang, the man behind the gun. Kalau perusahaan, CEO. Dari daftar, siapa menteri pendidikan selama ini. Pak Ki Hajar Dewantoro, orang hebat, mendirikan taman siswa. Itu cikal bakal dari prinsip pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarif Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua orang hebat di bidang pendidikan,” jelas Jusuf Kalla.

Pria yang kerap disapa JK ini juga sempat menyebut beberapa tokoh lainnya yang memiliki latar belakang di bidang pendidikan. 

“Ada Pak Juwono, Abdul Malik Fadjar, semua ahli-ahli pendidikan. Ada Muhadjir, ada Pak Nuh rektor ITS, ada Anies rektor Universitas Paramadina,” lanjutnya.

Usai menyebutkan tokoh-tokoh itu, ia kemudian menyentil soal kinerja Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim yang disebutnya jarang ke daerah dan juga jarang berangkat ke kantor. 

Ia juga sempat mengatakan jika Nadiem tidak memiliki pengalaman apa pun di bidang pendidikan. 

“Ada kemudian Mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman guru, bidang pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor,” sentilnya. 

Dengan tegas, JK menyayangkan Kemendikbud Ristek dipimpin oleh seorang yang jarang ngantor.

“Ini kementerian, (namanya) sekarang panjang, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi, luas sekali, banyak sekali, dipimpin orang yang jarang ke kantor,” ujar JK. 

Ia kemudian membuat perumpamaan jika kementerian diibaratkan dengan perusahaan, maka CEO yang memimpin sangat berpengaruh dalam kemajuan dari perusahaan tersebut. 

“Minta maaf ya, karena saya minta ketemu tapi ketemu di apartemen. Saya katakan aja supaya yang ke depan jangan begitu pilih menteri. Karena bagaimana, berapa puluh anggaran dikasih kalau CEO-nya begini, bagaimana bisa jadi,” imbuhnya. 

“Mau berapa sekian ratus triliun dikasih, akan hancur-hancuran kalau enggak mengerti pendidikan,” kata JK.

Kemudian ia lalu berpesan kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk ke depannya memiliki Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang berpengalaman dan mumpuni di bidang tersebut.  

“Pemerintah yang akan datang, tolonglah dipilih betul menteri (pendidikan) yang mengerti tentang pendidikan,” pesannya. 

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kemendikbudristek masih belum memberikan pernyataan apa pun terkait kritikan yang diberikan oleh JK.***

Penulis: Niawati

Editor: Annisaa Rahmah