Tuturpedia.com – Jumlah pemudik yang memasuki Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada Lebaran 2024 mencapai 16,86 juta orang.
“Pada arus balik, jumlah orang yang keluar Jateng sekitar 13,58 juta orang. Sehingga diperkirakan sebanyak 19 persen atau 3,26 juta orang belum kembali ke perantauan,” ujar Pelaksana Harian Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Erry Derima Ryanto pada Kamis (18/4/2024).
Menurut penghitungan data arus lalu lintas jalan tol dan non tol selama arus mudik hingga balik, jumlah kendaraan yang masuk ada 1.062.286 unit.
Kemudian tercatat yang keluar sebanyak 785.619 unit.
Dari segi kunjungan wisata yang terhitung di lima lokasi unggulan Jateng, yaitu Candi Borobudur, Baturraden, Guci, Owabong, dan Pantai Menganti pada Rabu, 3 April 2024 s.d. Selasa, 16 April 2024 ada 1.135.118 pengunjung.
Di sisi lain, mengenai aduan masyarakat, jumlah yang masuk via X (Twitter), Facebook, LaporGub, dan WhatsApp yakni sebanyak 80 laporan. Yang kemudian ditanggapi dan ditindaklanjuti oleh tim.
Untuk ketersediaan pangan di Jawa Tengah selama Lebaran kemarin pun terbilang aman, begitu juga dengan stok LPG, bahan bakar minyak (BBM), serta listrik.
“Meskipun posko terpadu Lebaran hari ini ditutup, namun para petugas Balai Perhubungan masih tetap melaksanakan posko kewilayahan sampai tanggal 19 April 2024 pukul 08.00 WIB,” kata Erry.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menuturkan, sekitar 16 juta pemudik yang masuk ke Jateng sudah memberikan dampak ekonomi bagi wilayahnya.
Karena, ribuan orang tersebut telah berbelanja makanan dan menginap di Jateng, sehingga mampu perekonomian setempat pun meningkat.
“Para pemudik tentu berkontribusi terhadap perekonomian di Jateng, karena pertumbuhan ekonomi di Jateng banyak ditopang dari sektor konsumsi,” tutur Sumarno.
Sumarno mengatakan, Posko Terpadu Lebaran 2024 di Kantor Dinas Perhubungan Jateng melibatkan berbagai stakeholder, yang dilaksanakan pada Rabu, 3 April 2024 – Kamis, 18 April 2024.
“Alhamdulillah pelaksanaan Posko Lebaran 2024 dari laporan 9 koordinator bidang, secara umum sangat lancar dan sukses,” terang Sumarno.
Walau begitu, menurut Sumarno ada catatan yang mesti dievaluasi supaya pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran di tahun berikutnya menjadi lebih baik. Khususnya aktivitas penerbangan balon udara yang diperketat.***
Penulis: Annisaa Rahmah.
