Tuturpedia.com – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden tengah menargetkan influencer media sosial untuk membantu meningkatkan elektabilitasnya pada Pemilu Amerika Serikat tahun ini.
Gedung Putih sempat menjadi tuan rumah bagi para influencer media sosial untuk membicarakan tentang pelayanan kesehatan dan isu-isu lainnya. Hal itu juga digunakan sebagai upaya mereka mencari bantuan untuk masa jabatan kedua Joe Biden.
Biden yang sedang berada di California pada bulan Desember untuk melakukan penggalangan dana, mengatakan timnya bertemu dengan sekelompok influencer untuk mencoba membujuk mereka agar ikut pada rangkaian kampanyenya.
Selain itu, Biden berharap jika keterlibatan influencer pada pemilu kali ini dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk ikut melakukan pemilu. Biden berupaya menjangkau para pemilih tersebut melalui media sosial, dengan video dari para influencer.
Hal ini dilakukan karena faktanya masih banyak masyarakat tradisional Amerika Serikat yang memilih untuk golput pada pemilu sebelumnya.
Kerja keras Biden dalam mendapatkan dukungan dari influencer ini merupakan salah satu upayanya untuk mematahkan kesempatan Donald Trump yang juga akan mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat nantinya.
Biden menilai Donald Trump saingan terberatnya di pencalonan kali ini dan menilai Trump sebagai ancaman bagi hak aborsi dan juga kebebasan berpendapat.
Biden Berupaya Menggaet Taylor Swift Lagi
Bersamaan dengan pencarian pendukungnya, ramai di media sosial jika Joe Biden menaruh harapan besar Taylor Swift bisa berada di pihaknya selama kampanye nanti.
Sebelumnya, Swift diketahui mendukung Biden pada tahun 2020, Saat ini, tim kampanyenya berharap dapat memanfaatkan kekuasaan yang dimiliki Swift tahun ini untuk menarik pemilih muda dan dana kampanye.
Dilansir Tuturpedia dari laman Deadline pada Selasa (30/1/24), sewaktu Swift menjadi bagian dari pendukung Biden, ia menggunakan pengaruh daringnya untuk menarik pemilih.
Pengaruhnya juga bisa terlihat dari sebuah postingan yang Taylor buat pada bulan September 2023 lalu. Postingan tersebut mendorong 272 juta pengikutnya untuk mendaftar sebagai pemilih aktif dalam pemilu dan menghasilkan lebih dari 35.000 pendaftaran.
Dikutip Tuturpedia dari laman Daily Mail, Redfield & Wilton Strategies menunjukkan 18% pemilih mengatakan mereka ‘lebih mungkin’ atau ‘sangat mungkin’ memilih kandidat yang didukung oleh Swift.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah
