banner 728x250

Joe Biden Bertekad Akhiri Invasi di Palestina dan Beri Sanksi untuk Pemukim Israel

Joe Biden bertekad menyelesaikan perjanjian gencatan senjata agar invasi di Palestina usai. Foto: x.com/JoeBiden
Joe Biden bertekad menyelesaikan perjanjian gencatan senjata agar invasi di Palestina usai. Foto: x.com/JoeBiden
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Di hari Kamis (11/7/2024) kemarin, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa ia bertekad menjadi perantara untuk mengakhiri invasi Israel yang masih terus berlangsung di Jalur Gaza, Palestina hingga saat ini. 

Hal tersebut Biden sampaikan kepada wartawan saat pertemuan tingkat pemimpin NATO selama tiga hari berlangsung. Biden mengatakan baik Israel dan Hamas telah menyetujui apa yang disebutnya sebagai kerangka kerja kesepakatan gencatan senjata dengan para perunding yang saat ini bekerja untuk menyelesaikan rinciannya.

“Ini adalah permasalahan yang sulit dan kompleks. Masih ada kesenjangan yang harus diatasi. Kami mengalami kemajuan. Trennya positif dan saya bertekad untuk menyelesaikan kesepakatan ini dan mengakhiri perang ini, yang harus diakhiri sekarang,” kata Biden.

Selain gencatan senjata, AS berusaha mencari solusi untuk masalah pengiriman bantuan dengan membangun dermaga sementara di pantai Gaza. Sejak dermaga tersebut mulai beroperasi pada Jumat, 17 Mei 2024, lebih dari 8.100 metrik ton atau sekitar 20 juta pound bantuan kemanusiaan telah disalurkan. 

Namun, cara tersebut harus dihentikan karena serangkaian kecelakaan yang terjadi pada saat penyaluran bantuan kemanusiaan tersebut. Biden menuturkan dirinya kecewa dengan kegagalan dermaga tersebut dan berharap hal itu akan lebih berhasil membantu warga sipil Palestina. 

“Saya mengantisipasi bahwa dalam waktu yang relatif singkat, kami akan menghentikan operasi dermaga. Persoalan sebenarnya saat ini bukanlah mengenai penyaluran bantuan ke Gaza. Namun permasalahannya adalah bagaimana memberikan bantuan di sekitar Gaza secara efektif,” ujar Jake Sullivan, selaku Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat. 

AS Beri Sanksi ke Warga Israel

Amerika Serikat telah mengumumkan sanksi baru terhadap beberapa pemukim Israel dan kelompok afiliasinya dengan tuduhan keterlibatan mereka dalam kekerasan atau ancaman kekerasan yang menargetkan warga sipil dan penyitaan properti atau tindakan lain yang mengancam keamanan di Tepi Barat yang diduduki.

Sanksi yang diberikan Amerika berupa pembekuan seluruh aset yang dimiliki orang-orang yang diberikan sanksi dan menghalangi orang Amerika melakukan bisnis dengan mereka.

“Amerika Serikat masih sangat prihatin terhadap kekerasan ekstremis dan ketidakstabilan di Tepi Barat, yang melemahkan keamanan Israel sendiri,” tutur Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller.

Sanksi yang diumumkan oleh Departemen Luar Negeri AS dan Departemen Keuangan pada hari Kamis menargetkan individu Israel Isachar Manne, Reut Ben Haim, dan Aviad Shlomo Sarid. Selain itu, sanksi juga dikenakan ke empat pos pemukiman ilegal Israel, yaitu Peternakan Manne, Peternakan Meitarim, Peternakan Hamahoch, dan Peternakan Neriya.

Dengan adanya sanksi ini, Amerika berharap Pemerintah Israel dapat terdorong untuk segera mengambil langkah-langkah untuk meminta pertanggungjawaban individu dan entitas ini.***

Penulis: Anna Novita Rachim.

Editor: Annisaa Rahmah.