banner 728x250

Jepang Luncurkan Roket “Moon Sniper” untuk Mencari Tahu Asal Usul Bulan, Bisakah Menyusul India?

Jepang meluncurkan roket Moon Sniper ke Bulan. FOTO: YouTube
Jepang meluncurkan roket Moon Sniper ke Bulan. FOTO: YouTube JAXA
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com Jepang diketahui telah meluncurkan pesawat ruang angkasa yang dapat mengeksplorasi Bulan pada Kamis (7/8/23).

Dengan meluncurnya roket tersebut, Jepang berharap bisa menjadi negara kelima yang bisa mendarat dengan selamat di Bulan yang akan terjadi di tahun depan. 

Dikutip Tuturpedia.com dari laman Aljazeera pada Jumat (8/9/23), Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) mengatakan jika roket tersebut telah lepas landas dari Tanegashima Space Center di Jepang dan sukses meluncurkan Smart Lander for Investigating (SLIM).  

Diketahui misi senilai $100 ini sempat mengalami kendala. Sebab proses lepas landas roket tersebut sempat mengalami penundaan selama 3 kali disebabkan oleh cuaca buruk. 

Dikutip dari Reuters, Presiden JAXA, Hiroshi Yamakawa menyatakan jika tujuan utama pendaratan SLIM di bulan adalah untuk membuktikan pendaratan dengan akurasi tinggi.

Jepang menargetkan SLIM bisa mendarat di dataran Bulan bagian manapun, tanpa terkecuali.

SLIM Berhasil Beroperasi

Menurut JAXA, setelah roket ‘Moon Sniper’ berhasil diluncurkan pada Kamis, JAXA mendapatkan sinyal bahwa SLIM dapat beroperasi secara normal. 

Sebelumnya Jepang telah melakukan misi pendaratan ke Bulan sebanyak dua kali.

Namun sayangnya, kedua upaya itu gagal, disebabkan JAXA kehilangan kontak dengan pendarat Omotenashi dan membatalkan upaya pendaratan tersebut pada November. 

Selain itu, ada juga Hakuto-R Mission 1 yang dibuat oleh startup Jepang, yaitu Japan Ispace. Misi pendaratan ini harus gagal karena jatuh saat mencoba turun ke bulan. 

Jika misi dari SLIM ini berhasil mendarat di Februari 2024 nanti, Jepang akan menyusul India yang terlebih dahulu mendarat di Bulan dengan Chandrayaan-3.

Selain itu, Jepang juga akan menjadi negara kelima yang berhasil mendarat ke Bulan. 

Setelah SLIM berhasil mendarat ke Bulan, Jepang berencana hendak menganalisis komposisi batuan olivin di dekat lokasi tersebut untuk mencari petunjuk mengenai asal usul Bulan. Jepang tidak mengikutsertakan penjelajah pada pendaratan SLIM kali ini. 

Kerjasama Lain Antara JAXA, NASA dan Badan Antariksa Eropa

Selain meluncurkan misi pendaratan SLIM di Bulan, Jepang juga tengah melakukan kerja sama dengan NASA dan Badan Antariksa Eropa. Kerjasama ini menghasilkan Roket H-IIA yang membawa X-Ray Imaging and Spectrcopy Mission (XRISM).

Satelit tersebut rencananya akan digunakan untuk mengamati angin plasma yang mengalir melalui alam semesta yang dianggap para ilmuwan sebagai kunci untuk memahami evolusi Bintang dan Galaksi.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses