banner 728x250
Sports  

Jenni Hermoso Berikan Kesaksian atas Skandal Dicium Paksa di Piala Dunia Wanita 2023

TUTURPEDIA - Jenni Hermoso Berikan Kesaksian atas Skandal Dicium Paksa di Piala Dunia Wanita 2023
Kesaksian Jenni Hermoso atas skandal di Piala Dunia Wanita 2023. Foto: Instagram.com/jennihermoso
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Penyerang timnas wanita Spanyol, Jenni Hermoso, terlihat berada di Pengadilan Tinggi Madrid, Selasa (2/1).

Pasalnya, saat itu Jenni Hermoso dijadwalkan untuk memberikan kesaksian atas skandal pasca pertandingan final Piala Dunia 2023 yang berlangsung musim panas kemarin.

Saat Spanyol merayakan kemenangan usai menjadi kampiun Piala Dunia Wanita, Jenni Hermoso dicium di bibir tanpa persetujuannya oleh kepala federasi sepak bola Spanyol, Luis Rubiales.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tuturpedia.com, penyerang yang baru saja pindah ke Tigres Femenil di Meksiko pada awal tahun ini tersebut memberikan kesaksian tertutup dalam sesi yang berlangsung sekitar 2,5 jam.

Sepanjang durasi itu, Hermoso berhadapan dengan hakim Francisco de Jorge yang melakukan pemeriksaan barang bukti, termasuk rekaman TV pada saat insiden tersebut terjadi.

Proses tersebut dilakukan sebelum hakim memutuskan untuk menerima tuntutan dan melanjutkan kasus tersebut ke persidangan.

Usai memberikan kesaksian, Hermoso sempat melayani pertanyaan dari reporter di luar pengadilan dengan didampingi oleh pengacaranya.

“Semuanya ada di tangan keadilan, hanya itu yang bisa saya katakan. Prosesnya akan berjalan dengan sendirinya,” tutur pemain berusia 33 tahun tersebut.

Sebelumnya, Hermoso melayangkan laporan terkait dengan pemaksaan dan penyerangan seksual pada September kemarin.

Laporan tersebut berkaitan dengan insiden ciuman di bibir yang ia terima dari Rubiales di atas podium pada 20 Agustus 2023, atau setelah pertandingan final antara Spanyol dan Inggris di ajang Piala Dunia Wanita.

Hermoso mengungkapkan bahwa ia tidak menghendaki ciuman tersebut dan merasa bahwa ia menjadi korban paksaan.

Sementara itu, Rubiales telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden federasi sepak bola Spanyol alias RFEF pada 10 September silam.

Meski awalnya Rubiales menolak mengundurkan diri, tekanan besar dari berbagai pihak memaksanya mundur.

Menurut pernyataan Rubiales, ciuman yang terjadi di podium pemenang tersebut bersifat spontan, euforik, dan sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Insiden yang ditayangkan secara global tersebut segera saja memicu respon negatif dari masyarakat, baik di dalam maupun luar Spanyol. Bahkan, tagar #SeAcabo yang berarti “sudah berakhir” menjadi trending di media sosial Spanyol.

Sementara itu, Rubiales tak hanya berisiko harus menghadapi tuntutan pidana, tapi juga mendapatkan sanksi dari FIFA yang melarangnya terlibat dalam federasi sepak bola selama tiga tahun.***

Penulis: K Safira

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses