Jateng, Tuturpedia.com – Salah satu tokoh masyarakat Desa Gedongsari, kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Moch. Subeki berharap adanya penerangan lampu pada jembatan Badong.
Hal tersebut disampaikan pada awak media di kediamannya yang berada di wilayah jembatan Badong, pada Selasa, (05/12/2023) malam.
Tentunya keluhan Moch. Subeki bukan tanpa alasan, sebab menurutnya hal ini dinilai sangat penting demi menghindari kemungkinan hal yang tak diinginkan serta rawan kecelakaan pada malam hari.
“Saya berharap agar ada upaya pihak tertentu untuk mengupayakan penerangan lampu pada malam hari di kiri kanan atau di tengah pelengkung jembatan Badong ini. Bukannya apa-apa, takutnya kalau rawan bajing loncat atau kecelakaan sih. Soalnya kondisinya gelap,” katanya.
Terlepas dari itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, melalui Bidang Bina Marga Yudi Kristiawan, beri penjelasan saat dihubungi awak media.
Pihak DPUPR Blora menyebutkan terkait jembatan Badong yang selesai dibangun dan diresmikan beberapa waktu lalu, akan ada penerangannya.
“Ada, waktu peresmian beberapa waktu lalu yang dihadiri Bapak Bupati (Arief Rohman) juga sudah menyampaikan ke salah satu dinas terkait lainnya. Sabar nggeh,” ungkapnya.
Perlu diketahui bahwa Jembatan Gedongsari (Badong) yang berada di ruas jalan Blora-Randublatung secara resmi dibuka untuk umum, pasa Senin (27/11) lalu.
Proyek jembatan tersebut diselesaikan satu minggu lebih cepat dari tanggal kontrak yang akan berakhir pada 2 Desember 2023. Anggarannya berasal dari Bankeu Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 4,7 Miliar.
Bahkan Bupati Blora, Arief Rohman yang hadir dalam peresmian menyatakan, jembatan tersebut akan semakin ramai dilalui kendaraan.
“Kami memperkirakan jalur ini akan menjadi ramai. Menyusul pembangunan jalan Randublatung- Getas tembus Ngawi, Jawa Timur, tentu akan banyak kendaraan yang semula melewati jalur Ngawi – Padangan – Cepu akan lewat sini (Randublatung-Blora),” ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan, untuk antisipasi keramaian kendaraan yang melintas di ruas Jalan Blora-Randublatung. Jembatan Badong penghubung tersebut dibangun lebih kokoh dan lebih lebar dari ukuran aslinya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda