banner 728x250

Jelang Ramadhan, Netanyahu Batasi Umat Muslim yang Berkunjung ke Masjid Al-Aqsa

TUTURPEDIA - Jelang Ramadhan, Netanyahu Batasi Umat Muslim yang Berkunjung ke Masjid Al-Aqsa
Israel terapkan pembatasan pengunjung di Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan. Foto: Unsplash.com/nour tayeh
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kompleks Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam, terletak di atas bukit di Kota Tua, Yerusalem Timur. 

Situs ini juga dihormati oleh orang-orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount. Begitu juga dengan umat Muslim, Masjid Al-Aqsa sangat bersejarah karena pernah menjadi kiblat pertama umat Muslim sebelum dipindahkan ke Ka’bah di Masjidil Haram.

Karena keistimewaannya, banyak umat Muslim yang menjadikan Masjid Al-Aqsa sebagai destinasi wisata selama Ramadhan berlangsung. 

Namun, ada yang beda pada Ramadhan tahun ini. Sebab, Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel berencana untuk membatasi akses ke Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadhan dengan alasan “kebutuhan keamanan.”

Peraturan tersebut juga akan melarang warga Palestina dengan kewarganegaraan Israel yang berusia di bawah 70 tahun untuk mengunjungi situs tersebut selama Ramadhan, yang dimulai bulan depan.

Rencana penerapan peraturan tersebut dikritik keras oleh pihak H*mas.

Pihaknya mengatakan Rencana Israel untuk membatasi masuknya warga Palestina ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan adalah cerminan kejahatan Zionis dan perang agama yang dilakukan oleh elemen radikal pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina.

Dikutip dari laman Anadolu Ajansi, Rabu (21/2/24) dalam sebuah pernyataan, Kelompok Perlawanan Palestina juga mengkritik pengumuman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang niatnya untuk membatasi akses warga Palestina ke situs tersuci ketiga Islam selama bulan puasa.

Mereka mengkritik persetujuan Netanyahu atas seruan Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir untuk melarang warga Palestina memasuki Al-Aqsa selama Ramadhan. 

Kelompok tersebut mengatakan jika peraturan tersebut merupakan suatu “pelanggaran kebebasan beribadah” di masjid suci.

Ditegaskan pula bahwa hal ini menunjukkan niat Israel untuk meningkatkan serangannya terhadap Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan.

Sebelumnya, dikutip dari laman Al Jazeera, adanya pembatasan pengunjung ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama Ramadhan sudah berlangsung lama.

Hal ini pun menimbulkan gesekan, terutama menjelang hari raya keagamaan seperti Ramadhan.

Jika peraturan tersebut disetujui, pembatasan akan dimulai sekitar 10 Maret 2024 tahun ini.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses