Tuturpedia.com – Jelang Pemilu 2024, ratusan surat suara presiden dan wakil presiden di Surabaya rusak.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Minggu (4/2/2024), jelang pencoblosan Pemilu dan Pilpres 2024, Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Surabaya mengungkapkan adanya ribuan surat suara rusak.
Pihak Bawaslu menyampaikan jika ada sekitar 2.464 surat logistik Pemilu yang terdiri dari surat suara mengalami kerusakan.
Hal tersebut disampaikan oleh Teguh Suasono Widodo selaku Koordinator Divisi (Kordiv) Sumber Daya Manusia, Organisasi, Pendidikan dan Pelatihan Bawaslu Surabaya.
“Kami dapat info dari KPU ada yang sobek hingga gambar melipat,” kata Teguh.
Lebih lanjut lagi, Teguh menyampaikan jika surat suara dari calon legislatif DPRD Provinsi mengalami kerusakan terbanyak, yaitu sekitar 539 surat rusak.
Kemudian untuk surat suara DPR RI mengalami kerusakan sebanyak 484, DPRD Surabaya Dapil satu 118, Dapil dua 80, Dapil tiga 238, Dapil empat 538, dan terakhir Dapil lima 78. Selain itu, surat suara DPD juga mengalami kerusakan sebanyak 78 surat.
Terakhir surat suara Calon Presiden dan Wakil Presiden bahkan mengalami kerusakan sebanyak 311 surat.
Teguh juga menyampaikan jika pendistribusian logistik Pemilu sendiri sudah dilakukan sejak 2 Januari 2024 yang menyasar tiga kecamatan di dapil lima.
Dia menambahkan, jika surat suara tersebut didistribusikan pada Jumat (2/2) ke PPK terlebih dahulu lantaran Gudang KPU Kota Surabaya penuh.
“Hanya empat kotak suara, Pilpres belum, menunggu formil-formil yang masih belum diselesaikan oleh KPU Surabaya,” ujarnya.
Kemudian ia menambahkan jika surat suara yang rusak akan segera dikirim pada H-7 pencoblosan.
“Serta surat suara yang rusak tersebut, juga nantinya akan segera dikirim H-7 pencoblosan,” pungkas Teguh.
Teguh menyampaikan jika pihaknya akan tetap melakukan pengawasan distribusi ke tempat pemungutan suara (TPS) pada H-1.
Pihaknya bahkan sampai memerintahkan panwascam untuk mengawasi pendistribusian surat suara. Hal tersebut dilakukan karena menurutnya sehari menjelang pemilu kondisi biasanya lebih rawan.
“Kemarin diinfokan kotak suara dijadikan satu di balai RW, takutnya nanti ada yang belok ke rumah RT dan sebagainya, kita perintahkan panwascam mengawasi. Penempatannya dari kelurahan memberikan ke TPS, karena banyak, jadi dikumpulkan di balai RW yang dekat situ,” pungkasnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
