Tuturpedia.com– Menjelang Lebaran Idul Fitri, banyak masyarakat berburu uang pecahan kecil untuk dibagikan pada sanak saudara di momen lebaran.
Demi menjawab kebutuhan masyarakat tersebut, Bank Indonesia telah menggelar acara kick off Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2024, di Gedung BI, Jakarta, pada Jumat (15/3).
Salah satu agenda dalam acara tersebut adalah dibukanya kerjasama BI bersama dengan bank-bank nasional untuk menyediakan 4.713 titik penukaran uang baru untuk kebutuhan Lebaran 2024.
Titik penukaran uang ini juga tersebar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.
“Untuk penukaran uang, Insyaallah kami akan penuhi sampai level daerah,” tutur Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim, dikutip Tuturpedia.com dari PMJNews pada Selasa (20/3/2024).
Lebih lanjut Marlison juga menjelaskan, penukaran uang yang masuk dalam program Serambi 2024 akan diselenggarakan mulai 15 Maret 2024 hingga 5 April 2024.
Dalam proses penukaran uang ini, BI akan menyediakan layanan melalui 449 titik penukaran uang.
Sementara itu, perbankan nasional akan menyediakan sebanyak 4.264 titik penukaran uang yang disebar di kantor pusat maupun kantor cabang di seluruh Indonesia.
Secara keseluruhan, total BI menyiapkan uang tunai sebanyak Rp197,6 triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri pada tahun ini.
Uang tersebut disiapkan BI untuk memenuhi semua kebutuhan uang tunai warga Indonesia, termasuk juga untuk kebutuhan penukaran uang.
Nilai yang disiapkan BI tersebut lebih besar dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp188,8 triliun.
Jumlah uang yang lebih besar ini dikarenakan pertimbangan BI terhadap peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Dari rincian tersebut, BI akan menyiapkan uang pecahan besar dalam jumlah Rp 172,8 triliun dan uang pecahan kecil dalam jumlah Rp24,6 triliun.
Selain itu, BI juga memprediksi jika perputaran uang selama Ramadan dan Idul Fitri paling tinggi akan terjadi di Pulau Jawa. Bi memperkirakan perputaran uang di wilayah Jawa dapat mencapai Rp119,9 triliun.Â
Sedangkan prediksi untuk perputaran uang terendah ialah di Bali dan Nusa Tenggara, yakni sebesar Rp 7,7 triliun.***
Penulis: Sri Sulistiyani
Editor: Nurul Huda