Tuturpedia.com – Gelandang Arsenal, Kai Havertz, berharap ia bisa mengukir memori manis sekali lagi di Estadio do Dragao saat melakoni leg pertama babak 16 besar Liga Champions pekan ini.
Arsenal, yang mengamankan tempat di babak 16 besar Liga Champions sebagai juara Grup B, dijadwalkan akan bertemu dengan FC Porto pada Rabu (21/2/2024) malam waktu setempat.
Kunjungan ini bukan kali pertama bagi Kai Havertz. Bahkan, terakhir kali ia berada di atas rumput Estadio do Dragao, gelandang Jerman itu sukses membawa klubnya menjuarai Liga Champions 2020/21.
Hanya saja, pada saat itu ia masih mengenakan seragam biru milik Chelsea.
Malam itu, Havertz sukses mencetak satu-satunya gol pada laga final tersebut, yang juga menjadi gol kemenangan The Blues atas lawannya, Manchester City.
Setelah menjalani tiga musim di Stamford Bridge, Havertz memutuskan untuk menerima pinangan dari Arsenal, yang merupakan klub tetangga dan rival sekota Chelsea.
Havertz datang pada musim panas 2023 kemarin dengan nilai transfer sebesar 65 juta poundsterling atau sekitar Rp1,3 triliun.
Selama awal musim kemarin, ia sempat mengalami kesulitan beradaptasi bersama Gunners, di mana Mikel Arteta lebih banyak memainkannya di posisi gelandang alih-alih di lini serangan seperti yang biasa ia mainkan selama membela Chelsea.
Meski begitu, kesabaran dan ketekunan Havertz akhirnya membuahkan hasil. Bahkan, ia saat ini telah menjelma jadi salah satu sosok sentral dalam skuad Arsenal.
“Saya rasa posisi saku (pocket position) ini sangat cocok dengan saya, namun di mana pun saya bermain saya akan memberikan segalanya,” ungkap pemain berusia 24 tahun itu.
“Saya telah mengatakannya berkali-kali, namun saya merasa nyaman di mana saja. Saya suka berada di atas lapangan dan saya bukanlah pemain yang hanya (bermain) di satu posisi. Saya suka berganti, fleksibel dan saya pikir itu salah satu kelebihan saya,” lanjut Havertz.
Jelang kedatangannya ke markas Porto, mau tak mau Havertz mengingat kembali salah satu momen terbaik dalam kariernya yang terjadi pada Mei 2021 silam.
“Bagi saya, ini akan selalu jadi kenangan yang baik. Jadi saya menantikan bermain di sana lagi,” ujarnya.
“Saya memiliki memori yang bagus di sana dan hal-hal yang akan selalu ada di dalam hati saya di masa depan,” imbuh Havertz.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah