Tuturpedia.com – James Maddison, yang golnya sempat membawa Tottenham unggul 2-0 di pertengahan babak pertama di kandang Brighton, mengakui bahwa mental timnya runtuh di babak kedua.
Meski sudah unggul dua gol di babak pertama, faktanya Tottenham gagal menjaga keunggulan dan melanjutkan momentum begitu babak kedua bergulir.
Yang ada, Brighton justru membalik keadaan dan menghajar mereka dengan tiga gol balasan yang berujung dengan kekalahan 3-2 bagi Tottenham di akhir pertandingan.
Tottenham Terlalu Gampang Runtuh
Saat diwawancarai setelah kekalahan di Amex Stadium, James Maddison mengiyakan kemungkinan bahwa Spurs terlena di babak kedua usai performa mereka di babak sebelumnya.
“Brighton adalah kubu yang bagus dan punya pemain-pemain yang bagus. Namun dalam kesulitan di Liga Inggris, Anda harus tetap kuat. Anda perlu sedikit melalui momen-momen sulit,” ujar gelandang 27 tahun itu, dikutip dari Standard pada Senin (7/10/2024).
“Tim-tim terbaik tetap kuat dalam momen tersebut dan melalui masa sulit. Kami jelas tidak melakukannya,” imbuhnya.
Maddison juga membagikan pandangannya soal mengapa hanya butuh 18 menit saja bagi Brighton untuk membobol gawang Guglielmo Vicario.
“Kami tidak bisa menghadapi peralihan momentum. Kami kehilangan kendali atas permainan ketika gol pertama masuk,” ungkapnya.
“Kami menghadapi momentumnya dengan buruk dan tidak bisa mendapatkan kendali atas permainan. Ketika mereka menerjang kami, rasanya seperti serangan demi serangan. Kami tak bisa menghadapinya dan mereka berhasil mencetak tiga gol,” imbuh Maddison.
Kekalahan tersebut, apalagi kekalahannya menghantam The Lilywhites setelah mereka sempat unggul dua gol lebih dulu, diakui Maddison terasa seperti beberapa langkah mundur dalam laju Spurs.
Apalagi, mereka tengah dalam tren positif lantaran terus memetik kemenangan beruntun dalam lima pertandingan sebelumnya di semua kompetisi.
“Kami mengatakan segala hal yang benar agar tidak menjadi angkuh, namun kata-kata tak ada artinya jika Anda tidak keluar dan membuktikannya,” tandas Maddison.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah