banner 728x250
News  

Jakarta Kembali Jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Begini Tanggapan Pj Gubernur Heru Budi

Tanggapan Pj Gubernur Heru Budi soal kualitas udara Jakarta yang buruk. Foto: freepik.com/freepik
Tanggapan Pj Gubernur Heru Budi soal kualitas udara Jakarta yang buruk. Foto: freepik.com/freepik
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pada Selasa pagi (18/6/2024), kualitas udara di DKI Jakarta memasuki kategori tidak sehat, kembali menempatkan kota ini di puncak daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. 

Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir, pada pukul 06.30 WIB, indeks kualitas udara (air quality index/AQI) di Jakarta tercatat di angka 223. 

Sementara itu, konsentrasi partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 berada di angka 148 mikrogram per meter kubik (µg/m³), yang setara dengan 29,6 kali lipat dari panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Setelah Jakarta, kota dengan kualitas udara terburuk lainnya adalah Kinshasa di Kongo dengan indeks kualitas udara 183, diikuti oleh Kampala di Uganda dengan indeks 165. 

Selain itu, Tangerang Selatan menjadi kota dengan kualitas udara paling buruk di Indonesia, dengan indeks mencapai 278 yang masuk dalam kategori sangat tidak sehat. 

Kota Bandung, yang berada di posisi kedua setelah Jakarta di Indonesia, mencatat indeks kualitas udara 167 dan tergolong tidak sehat.

Menurut data dari Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan untuk polusi PM2,5 berada pada kategori sedang dengan indeks 79, berdasarkan data terakhir yang diunggah pada pukul 05.00 WIB. 

Kategori sedang menunjukkan bahwa tingkat kualitas udara tidak berdampak pada kesehatan manusia atau hewan, tetapi dapat mempengaruhi tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika. 

Wilayah yang tercatat berada dalam kategori udara sedang meliputi Kebon Jeruk, Kelapa Gading, dan Lubang Buaya, sedangkan Jagakarsa tercatat dalam kategori tidak sehat.

Tanggapan Pj Gubernur DKI Jakarta

Menanggapi kondisi ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengungkapkan bahwa polusi udara adalah masalah global yang tidak hanya terjadi di Jakarta. 

“Ya pertama memang dunia begitu ya, semua polusi,” ujar Heru Budi Hartono pada Rabu (19/6/2024).

Meskipun demikian, pemerintah provinsi terus melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi polusi udara, seperti penggunaan watermist, pembatasan kendaraan, dan uji emisi.

“Tapi DKI kan ada watermist, nanti ada pembatasan kendaraan, uji emisi, dan lain-lain,” pungkasnya.***

Penulis: Muhamad Rifki.

Editor: Annisaa Rahmah.