banner 728x250
News  

Jadi Tuan Rumah IPC ke-29, Kemendag Tingkatkan Mutu Ekspor Lada

Kemendag tingkatkan mutu ekspor lada. FOTO: Pexels.com/Victoria Bowers
Kemendag tingkatkan mutu ekspor lada. FOTO: Pexels.com/Victoria Bowers
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pada Rabu – Kamis (11-12/10/2023) telah diselenggarakan Pertemuan ke-29 Komite Mutu International Pepper Community (IPC) di Purbalingga, Jawa Tengah. Dalam acara ini, Kementerian Perdagangan ditunjuk sebagai tuan rumah.

Pertemuan IPC ini dihadiri oleh negara produsen lada, antara lain Indonesia, Malaysia, Sri Lanka, India, dan Vietnam.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mampu memperkuat kemitraan dan partisipasi Indonesia dalam organisasi komoditas lada internasional.

“Pertemuan IPC adalah pertemuan negara produsen lada yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Sri Lanka, India, dan Vietnam,” terang Direktur Standardisasi dan Pengendalian Mutu, Matheus Hendro Purnomo, dilansir dari laman Kemendag pada Sabtu (14/10/2023).

Kemudian, dia menjelaskan pertemuan tersebut untuk membahas hal teknis yang berkaitan dengan peningkatan mutu komoditas lada.

“Termasuk pembahasan mengenai regulasi bahan aktif pestisida, metode pengujian, serta penyusunan program kerja ke depan terkait mutu lada. Sehingga, standar IPC dapat digunakan secara lebih efektif.”

Hendro juga mengatakan, potensi sumber daya alam di Kabupaten Purbalingga cukup beragam, khususnya di pertanian dan perkebunan. Meskipun bukan komoditas utama, produksi lada juga salah satu komoditas andalan di Purbalingga.

Diketahui perkebunan lada di Purbalingga ditanam secara polikultur, bukan monokultur, serta diwariskan secara turun-temurun.

Hal itu menciptakan keunikan tersendiri, sehingga menjadi salah satu alasan memilih Kabupaten Purbalingga sebagai tempat pelaksanaan pertemuan IPC tahun ini.

Tidak hanya itu, pada 2022, terdapat 20 ton lada Purbalingga yang telah berhasil diekspor ke mancanegara.

Menurut Matheus Hendro Purnomo, standar IPC merupakan hal yang penting. Pasalnya, standar ini dapat menjadi pedoman atau acuan oleh organisasi internasional dan asosiasi perdagangan rempah ketika pembahasan standar mutu komoditas lada.

Apalagi, standar IPC juga disusun sejalan dengan standar Codex Alimentarius.

“Indonesia berupaya semaksimal mungkin agar pertemuan ini menghasilkan standar dan program yang bermanfaat bagi peningkatan mutu komoditas lada Indonesia,” tuturnya.***

Penulis: Ixora F

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses