Jateng, Tuturpedia.com – Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 menjadi tonggak sejarah dalam ranah politik, untuk pertama kalinya di era reformasi sekarang ini dihelat pesta demokrasi daerah secara serentak hampir di seluruh wilayah kabupaten/kota di Indonesia.
Terlepas dari pro-kontra terkait teknis pelaksanaan atau kontroversi penentuan jumlah pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati di perhelatan tersebut.
Tiba-tiba munculnya nama Alfian Aulia Tsani, yang saat ini sebagai sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Blora, Jawa Tengah.
Namanya kembali menyeruak ke permukaan dan menjadi perbincangan sebagian masyarakat, mendekati tahapan Pilkada 2024.
Tokoh politik Milenial itu digadang-gadang masuk bursa Bakal Calon (Balon) Wakil Bupati (Wabub) kota dengan julukan penghasil Minyak dan Jati ini.
Terkait menyeruaknya isu tersebut, Alfian sapaan akrabnya, pun tidak mempersoalkan kabar yang beredar tersebut.
Menurutnya, sebagai seorang politisi Milenal adalah hal wajar jika isu itu menguat di publik. Bahkan, akan membiarkan saja aspirasi masyarakat tersebut .
“Jadi, terkait dengan isu yang beredar jika nama saya jadi perbincangan publik dikaitkan dengan calon wakil bupati, biarkan saja mengalir, seorang politisi harus kuat dan tegar,” ucapnya, pada Tuturpedia, Senin (29/4/2024).
“Pada intinya, saya tidak persoalkan itu, jika memang itu aspirasi murni nurani masyarakat. Tetapi saya juga harus siap. Untuk melihat respons publik tersebut,” lanjutnya.
Terlepas dari itu, dirinya juga mengatakan kalangan milenial dan generasi Z memiliki peran sentral dalam menentukan arah bangsa.
Maka dari itu, di pilkada 2024 ini dia berharap generasi milenial tidak melakukan golput alias tidak memilih. Menurutnya, generasi milenial diberikan hak luas untuk menentukan nasib bangsa ke depan, yakni dengan menentukan pemimpin sesuai harapan.Â
“Dampak golput, sebenarnya merugikan diri sendiri. Karena Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis,” ungkapnya.
Maka dari itu, para pemuda jangan apatis hingga melakukan golput dalam pilkada 2024. Ia juga berpesan terus berkarya, sebagai penunjang cita-cita.Â
“Dengan mengikuti Pilkada 2024 dan menggunakan hak suara yang mereka miliki, berarti ikut berkontribusi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tidak bisa dipungkiri, pada akhirnya para pemuda adalah generasi penerus bangsa,” terangnya.
Ia juga menceritakan, apabila para milenial ingin mengambil peran dan menjadi bagian besar di NKRI, harus bisa menjadi seorang agen penerus pembangunan bangsa.Â
“Sama sekali tidak pantas seorang milenial berbangga diri ketika melakukan golput. Karena sama saja tidak peduli kesengsaraan rakyat dan tidak ingin melakukan perubahan,” terangnya.
Dia menegaskan, jiwa muda sejati adalah jiwa muda memiliki rasa kepemimpinan. Mereka tidak akan tinggal diam ketika melihat kondisi rakyat dalam keadaan kesusahan.
“Satu-satunya pilihan terbaik yang bisa dilakukan oleh para pemuda adalah dengan ikut berkontribusi nyata menjadi bagian dari pelaku demokrasi dengan cara tak golput,” bebernya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda