banner 728x250

Jadi Perbincangan Publik, Yayak Gundul Legowo

TUTURPEDIA - Jadi Perbincangan Publik, Yayak Gundul Legowo
banner 120x600
banner 468x60

Pati, tuturpedia.com — Sosok Aktivis Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Cahya Basuki atau biasa disapa akrab Yayak Gundul, tiba-tiba namanya moncer dan menjadi perbincangan hangat oleh publik akhir-akhir ini. Minggu, (10/08/2025).

Namanya menjadi fenomenal setelah usai disinggung langsung oleh Bupati Pati Sudewo dalam polemik kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

TUTURPEDIA - Jadi Perbincangan Publik, Yayak Gundul Legowo
Dok: tangkap layar foto dan video yang beredar

Tentunya, moncernya nama Yayak Gundul bukan tanpa alasan, sebab, beberapa waktu lalu secara vokal menolak kebijakan tersebut dan menyuarakan rencana aksi damai besar-besaran yang akan digelar pada 13 Agustus 2025 oleh ribuan warga.

TUTURPEDIA - Jadi Perbincangan Publik, Yayak Gundul Legowo
Dok: tangkap layar foto dan video yang beredar

Dan terbaru, Yayak Gundul membatalkan aksi unjuk rasa yang rencananya akan di gelar pada 13 Agustus 2025 mendatang.
Pembatalan aksi tersebut di umumkannya usai bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat bersama Kapolresta Pati, Dandim 0718/Pati, dan Bupati Pati di salah satu rumah makan di Kota Pati, Jum,at (08/08) malam.

Yayak menjelaskan, pembatalan tersebut lantaran tuntutan masyarakat sudah dikabulkan Bupati dengan diturunkannya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang sebelumnya telah naik hingga 250 persen.

“Bukan hanya menurunkan, bahkan membatalkan kebijakan tersebut. Dan, tuntutan sudah dipenuhi oleh Bapak Bupati Sudewo. Kenaikan PBB-P2 dibatalkan dan akan kembali ke tarif normal seperti tahun 2024,” ucapnya.

Pihaknya, juga mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Pati agar tidak turun ke jalan pada tanggal yang telah direncanakan.

“Buat saya karena tujuan utama demo adalah turun PBB -P2 yang naik 250%, nah sekarang malah PBB -P2 di batalkan naik sama Bupati Sudewo, untuk apa lagi ada demo ?, tentu besar harapan saya, warga Pati kembali ke tujuan awal tersebut,” jelasnya, saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp pribadinya.

Terakhir, ketika disinggung oleh awak media ini terkait dirinya yang menjadi perbincangan hangat publik ? Ia, pun memberikan penuturan secara jelas dan gamblang.

“Saya sebagai aktivis sudah biasa dan siap dari ancaman,cacian, hujatan dan lain-lain. Buat saya sebagai aktivis ” pujian dan cacian itu rasanya sama”, tapi suatu kebenaran tidak di jual dan becik ketitik olo ketoro,” tandasnya.

Terlepas dari itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Bupati Kabupaten Pati Sudewo resmi membatalkan kebijakan kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) tahun 2025 setelah mendapatkan penolakan dari masyarakat yang keberatan dengan kenaikan hingga 250 persen. 

Keputusan ini diambil demi menjaga suasana Pati yang aman, kondusif, dan mendukung kelancaran perekonomian serta pembangunan jangka panjang. 

Penulis: Lilik Yuliantoro || Editor: Permadani T.