Semarang, Tuturpedia.com – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melepas rombongan bhikkhu thudong di Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti, Bukit Kassapa, Pudakpayung, Banyumanik, pada Kamis (16/5/2024).
Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang Hevearita menuturkan bahwa Kota Semarang menjadi titik awal bhikkhu menjalani ritual thudong dalam menyambut Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 Masehi di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Setidaknya ada 43 bhikkhu dari empat negara, yakni Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia yang menjalani ritual thudong pada tahun kedua ini.
Sebelum ke Candi Borobudur, para bhikkhu melakukan perjalanan melewati Ambarawa, Kabupaten Semarang, lalu berlanjut ke Temanggung.
“Tahun lalu saya menerima di Vihara Adi Dharma Semarang, saat ini saya menerima dan melepas di Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti Pudakpayung, Banyumanik,” ucap Mbak Ita setelah melepas puluhan bhikkhu thudong.
Adanya ritual suci Buddha ini baginya menjadi kebanggaan sekaligus kehormatan tersendiri bagi warga Kota Semarang sebagai Tuan Rumah Event Internasional Bhikkhu Thudong tahun 2024.
Kota Semarang mempunyai sejarah panjang penyebaran agama Buddha di Indonesia. Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti ialah titik mula dengan pertimbangan bahwa di vihara inilah pertama kalinya Sima berdiri pada 1959 silam.
Sima adalah tempat khusus upasampada (pengukuhan) bhikkhu baru. Di Sima ini, pertama kalinya di Tanah Air dilaksanakan upasampada bhikkhu setelah ratusan tahun rubuhnya Wilwatikta-Majapahit.
“Kita jadi tahu Kota Semarang menjadi jejak agama Buddha, kita segera melakukan program-program atau pelaksanaan di sini agar menjadi tempat untuk wisata religi,” ungkapnya.
Mbak Ita pun mengapresiasi seluruh masyarakat Kota Semarang yang menyambut baik kedatangan bhikkhu thudong. Termasuk pihak TNI, Polri, umat lintas kepercayaan, agama serta sejumlah sukarelawan.
Menurutnya, penyambutan yang luar biasa ini menggambarkan tingginya toleransi di Ibu Kota Jawa Tengah. Sebagaimana yang dirilis Yayasan Setara bahwa Kota Semarang menduduki peringkat ke lima sebagai daerah tertoleran di Indonesia.
Ke depannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan memperbaiki fasilitas keagamaan yang ada di Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti. Sebab, tempat itu dibangun oleh bhikkhu dari 13 negara.
“Sehingga ini harus menjadi program yang lebih baik untuk menjadi satu tujuan para bhikkhu beribadah di sini, termasuk mendorong menjadi agenda tahunan dan diintegrasikan dengan kegiatan lain,” terangnya.
Di sisi lain, Ketua Sangha Agung Indonesia Bhikkhu Khemacaro Mahathera menyebutkan, ritual thudong adalah proses spiritual bhikkhu menjalankan hidup berjalan.
“Berangkat dari sini karena di sini cikal bakal buddhism di Indonesia setelah Indonesia merdeka. Ini sudah dikenal 13 negara, tetapi kami baru menggali empat tahun lalu,” kata dia.
“Mereka ingin mengirim pesan bahwa di Indonesia sangat ramah dan mendoakan supaya Indonesia tetap seperti ini, maju dan toleransi di kemudian hari,” sambungnya.
Sebagai informasi, rombongan bhikkhu thudong menginjakkan kakinya di Vihara Buddha Dipa, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (15/5/2024) malam.
Dari Vihara Buddha Dipa, para bhikkhu bermalam di Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti, Bukit Kassapa seusai menyusuri hutan dan menyeberangi Kaligarang sejauh 1 kilometer.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.
Editor: Annisaa Rahmah.