Tuturpedia.com – Kemenangan besar yang diraih Tottenham kala menjamu Newcastle, Minggu (10/12/2023), tak bisa lepas dari peranan vital sang kapten, Son Heung-Min.
Pertandingan itu sendiri berakhir dengan skor 4-1 untuk keunggulan sang tuan rumah sekaligus mengakhiri rentetan 5 pertandingan tanpa kemenangan.
Pemain yang biasa disapa Sonny tersebut digunakan oleh sang pelatih, Ange Postecoglou, sebagai penyerang tengah sejak awal September kala mereka menaklukkan Burnley dengan skor akhir 5-2.
Hanya saja, kala Spurs bersua dengan Newcastle di kandang akhir pekan kemarin, terlihat bahwa kapten timnas Korea Selatan tersebut telah kembali ke posnya di sisi kiri lapangan.
Postecoglou selama ini terkenal akan filosofi sepak bolanya yang rutin mengetes para pemain yang ia pilih untuk tampil di atas lapangan.
Dan malam itu, Son Heung-Min merespon dengan positif sesuai yang diharapkan manajer.
Dua gol pertama Tottenham lahir lewat assist-nya. Bahkan, ia pun masih sempat menorehkan namanya ke daftar pencetak gol dengan mencetak gol keempat Spurs dari titik penalti.
Son Heung-Min dua kali mengungguli mantan rekan setimnya, Kieran Trippier, untuk menyodorkan umpan bagi Destiny Udogie, yang mencetak gol pembuka di menit ke-26.
Selang 12 menit kemudian, ia kembali melewati Trippier namun kali ini untuk mengumpan ke Richarlison.
Gol Richarlison di menit ke-38 itu jadi gol pertamanya bagi Spurs pasca kembali ke skuad utama setelah menjalani operasi pelvis bulan lalu.
Richarlison bahkan menggandakan torehan golnya pada malam tersebut dengan kembali membobol gawang Martin Dubravka, yang mengisi pos kiper setelah ditinggal Nick Pope yang tengah cedera, pada menit ke-60.
Begitu skor menjadi 3-0 dengan dominasi anak buah Postecoglou di atas lapangan, nampaknya Spurs siap mengamuk sampai akhir pertandingan sekaligus membalaskan kekalahan 6-1 saat terakhir kali berjumpa Newcastle di St. James’ Park musim lalu.
Menjelang penghujung babak kedua, Sonny terlihat kembali ke posisinya sebagai penyerang tengah dan menerobos lini pertahanan The Magpies.
Anak buah Eddie Howe jelas sangat menyadari betapa berbahayanya pemain berusia 31 tahun tersebut. Dubravka pun maju untuk beradu dan menjaga gawangnya agar tidak kembali kebobolan.
Upaya Dubravka gagal dan Spurs justru mendapat hadiah penalti setelah kaptennya terjatuh. Sonny pun sukses mengeksekusi tendangan penalti dengan tenang.
The Magpies sempat mencetak gol penghibur pada extra time babak kedua, namun waktu yang tersisa dan keunggulan Tottenham sudah terlalu telak untuk disamakan.
Apa yang Postecoglou tunjukkan pada pertandingan malam itu lewat penampilan anak buahnya seolah menjadi pesan bagi klub-klub lain bahwa mereka belum “tamat” di musim ini.
Ditambah lagi, Tottenham tengah dilanda badai cedera, namun kembalinya Pape Matar Sarr dan Richarlison menjadi salah satu sinyal positif skuad Spurs kembali mendapatkan amunisi yang mereka butuhkan agar tidak terdepak dari daftar unggulan juara Liga Inggris.
“Kami tengah membangun sesuatu di sini dan sebagian (dilakukan) melalui periode yang sulit,” ungkap Postecoglou dalam wawancara.
“Kenyataannya, saya mungkin telah bersikap terlalu keras pada pemain namun kami diterpa (cedera) setelah pertandingan lawan Chelsea. Bukan kebetulan bahwa beberapa pemain kami sekarang kembali dan kami mulai terlihat jauh lebih kuat,” lanjutnya.
Sementara itu, Son Heung-Min yang meninggalkan lapangan saat extra time diiringi riuhnya tepuk tangan suporter malam itu membuktikan bahwa ia merupakan pemain mematikan, bahkan ketika ia bermain di posisi yang berbeda sekalipun.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah