banner 728x250
Sports  

Ivan Toney: Rasisme Tak akan Hentikan Saya Jadi Eksekutor Penalti Inggris

Rasisme tidak jadi penghalang Ivan Toney untuk jadi eksekutor penalti bagi Inggris. Foto: x.com/BrentfordFC
Rasisme tidak jadi penghalang Ivan Toney untuk jadi eksekutor penalti bagi Inggris. Foto: x.com/BrentfordFC
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Penyerang timnas Inggris, Ivan Toney, menegaskan bahwa ia tak akan membiarkan ketakutan jadi sasaran rasisme menghentikannya menjadi eksekutor penalti kapan saja dibutuhkan sepanjang EURO 2024 berjalan.

Pernyataan tersebut berkaitan dengan kekerasan berbasis online yang menarget Bukayo Saka, Jadon Sancho, dan Marcus Rashford saat ketiganya gagal mengeksekusi penalti di final EURO 2020 melawan Italia.

“Saya orang yang percaya diri. Kalau saya mencetak gol, ya saya mencetak gol. Kalau saya meleset, ya meleset. Kita harus maju dan Anda harus punya keberanian untuk mengambil penalti. Apa yang terjadi, terjadilah,” ungkap Toney.

Baik Saka, Sancho, maupun Rashford sama-sama berkulit hitam. Pun halnya dengan Toney, meskipun pemain berusia 28 tahun itu tidak masuk ke dalam skuad Three Lions empat tahun lalu.

Meski demikian, sayangnya Toney “langganan” jadi target rasisme yang terjadi secara online di beberapa kesempatan. 

Bahkan, baru tahun kemarin ada seorang pria yang dijatuhi sanksi larangan masuk ke semua stadion sepak bola di seluruh Inggris buntut kasus rasisme yang menyasar Toney. Pasalnya, pria berusia 24 tahun itu sebelumnya menyerang Toney dengan pesan bernada rasis lewat Instagram.

Tak hanya sampai di situ, baru-baru ini pun ada insiden rasisme yang kembali menimpa Toney. Peristiwa tak menyenangkan itu pun membuat Brentford, klub yang masih menaungi sang pemain, melayangkan kritikan bagi perusahaan platform media sosial.

Sementara itu, bukan mustahil jika pelatih Gareth Southgate akan meminta Toney jadi eksekutor penalti selama Three Lions masih berkompetisi di EURO 2024.

Pasalnya, sang penyerang sendiri punya catatan penalti yang mentereng bersama klubnya. Dari 24 tendangan penalti yang pernah ia lakukan, 23 di antaranya sukses menjadi gol.

Bahkan, ia bisa dipastikan akan jadi salah satu eksekutor pilihan utama Southgate apabila laga perempat final antara Inggris melawan Swiss, Sabtu (6/7/2024) nanti harus diakhiri dengan adu penalti.***

Penulis: K Safira.

Editor: Annisaa Rahmah.