banner 728x250
Sports  

Italia Terdepak dari EURO 2024, Spalletti: Saya yang Salah

TUTURPEDIA - Italia Terdepak dari EURO 2024, Spalletti: Saya yang Salah
Respons Spalletti usai Italia tersingkir di EURO 2024. Foto: X.com/
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kekalahan Italia dari Swiss di babak 16 besar EURO 2024, Sabtu (29/6), sekaligus menghentikan laju Azzurri sebagai juara bertahan.

Sang pelatih, Luciano Spalletti, pun langsung menyatakan dirinya lah yang bertanggung jawab atas terdepaknya Italia dari EURO 2024.

Menurut Spalletti, kegagalan Italia di EURO 2024 disebabkan tim yang ia pilih, dan bukan kesalahan para pemain.

“Saya yang punya tanggung jawabnya. Kami gagal karena pilihan tim saya, tidak pernah karena para pemain,” tegas Spalletti saat ditemui di konferensi pers pasca pertandingan.

Meski begitu, pelatih 65 tahun yang berhasil membawa Napoli juara Serie A 2022/23 kemarin sejak era Diego Maradona itu juga punya alasan yang menyebabkan kesalahan tersebut.

Dari sudut pandang Spalletti, ia tidak diberi cukup waktu untuk mengenal timnya dengan lebih baik.

Ketika pelatih-pelatih lain telah melakoni setidaknya 30 pertandingan bersama tim mereka masing-masing sebelum EURO 2024 bergulir, Spalletti menyebutkan bahwa ia baru memimpin timnas Italia dalam 10 laga.

“Ada kemungkinan membangun sesuatu, namun butuh waktu sedikit lebih banyak. Saya tidak memilikinya (waktu yang cukup). Jika kita melihat para pendahulu saya, nyaris semuanya bertanding lebih banyak daripada saya,” jelas Spalletti.

Isu yang diungkit sang pelatih nampaknya bisa dibenarkan, mengingat ia baru ditunjuk jadi pelatih Azzurri pada Agustus 2023 sebagai penerus Roberto Mancini, yang saat ini menjabat sebagai pelatih Arab Saudi.

Dua gol dari Remo Freuler dan Ruben Vargas jadi kunci penting dalam kemenangan Swiss atas Italia.

Spalletti secara khusus menyoroti gol Vargas, yang tercipta sejenak setelah babak kedua dimulai. Menurutnya, gol tersebut memicu para pemainnya jadi bermain tanpa pikiran jernih.

“Yang jadi perbedaan adalah kecepatan berlari. Kecepatan kami jauh di bawah mereka di babak pertama. Bahkan secara individu para pemain punya kecepatan berlari yang berbeda,” jelas Spalletti.

Sepanjang pertandingan, Spalletti melakukan pergantian pemain sebanyak enam kali. Sayangnya, seluruh pergantian itu gagal menciptakan perubahan maupun menyuntikkan energi baru ke dalam permainan Italia.

Ditambah lagi, Italia juga harus tampil tanpa Riccardo Calafiori yang tampil mengesankan sepanjang fase grup gegara kena skors.***

Penulis: K Safira

Editor: Nurul Huda