banner 728x250

Isu Pelanggaran HAM Jadi Sorotan, Mahasiswa Jakarta Tantang Prabowo untuk Diskusi Terbuka

TUTURPEDIA - Isu Pelanggaran HAM Jadi Sorotan, Mahasiswa Jakarta Tantang Prabowo untuk Diskusi Terbuka
Mahasiswa Jakarta Bergerak tantang Prabowo untuk debat soal isu pelanggaran HAM. Foto: Instagram.com/prabowo
banner 120x600

Tuturpedia.com – Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, dihadapkan pada tantangan oleh sekelompok aktivis mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Jakarta. 

Kelompok ini tergabung dalam Mahasiswa Jakarta Bergerak, yang mengajukan undangan untuk berdialog kepada Prabowo dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran terkait isu hak asasi manusia (HAM).

Glamora Lionda, salah satu aktivis Mahasiswa Jakarta Bergerak, menyatakan bahwa mereka menantikan niat baik Prabowo Subianto dan TKN untuk membuka pintu diskusi terbuka mengenai isu pelanggaran HAM di masa lalu. 

“Kami menunggu niat baik Prabowo Subianto secara personal maupun TKN untuk mengajak kami berdiskusi secara terbuka untuk berdialog dengan kami, mengenai isu yang kami angkat terkait pelanggaran HAM di masa lalu,” kata Glamora Lionda, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Lebih lanjut, Glamora menegaskan bahwa jika ada tuduhan terkait penodaan terhadap reformasi, pihaknya memiliki bukti yang mendukung klaim tersebut. 

“Kami punya datanya, kami punya informasinya, kami punya kumpulan data yang menguatkan akan pandangan kami tersebut,” tegasnya.

Dalam konteks ini, aktivis tersebut juga menyinggung tentang intimidasi yang dialami oleh mahasiswa, mengutip insiden di Pekalongan pada 11 Januari 2024, saat mahasiswa yang sedang melakukan aksi bagi-bagi selebaran mengalami intimidasi.

Glamora memberikan klarifikasi bahwa mereka memiliki bukti rekaman terkait intimidasi tersebut dan kejadian serupa juga terjadi di beberapa daerah lainnya. 

Ia juga mencatat adanya infrastruktur negara yang hadir dalam kegiatan diskusi dan konsolidasi mereka, dianggap sebagai bentuk intimidasi oleh aparat negara.

“Saya pikir jelas, rekaman ada, kemarin di Pekalongan ada mahasiswa yang terintimidasi, kemudian di beberapa daerah yang lainnya. Kalau bicara intimidasi, dengan kehadiran beberapa infrastruktur negara di dalam kegiatan-kegiatan diskusi dan konsolidasi kami, juga merupakan bentuk intimidasi,” pungkasnya.

Aktivis mahasiswa ini juga mengungkapkan keheranannya terkait pemantauan yang dilakukan oleh perangkat negara terhadap pergerakan diskusi-diskusi yang diadakan oleh Mahasiswa Jakarta Bergerak. 

Hal ini menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap kebebasan berpendapat dan berdiskusi, serta menciptakan ketidaknyamanan dalam melaksanakan kegiatan mahasiswa.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda

Respon (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses