Jakarta, Tuturpedia.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi isu salah satu tim dari pasangan calon (paslon) yang hendak menggantikan BUMN dengan koperasi.
Menurut Erick Thohir, hal itu tidak masuk akal dan bisa saja menimbulkan pengangguran baru di mana banyak orang yang membutuhkan pekerjaan.
“Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, maka sama saja memunculkan pengangguran baru di saat semua orang butuh lapangan pekerjaan. Sangat tidak masuk akal,” ucap Erick di Jakarta pada Sabtu (3/2/2024).
Lebih lanjut, Erick menuturkan jika selama ini, karyawan di BUMN telah menampilkan hasil kerja yang baik dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia.
“Apalagi selama ini, para karyawan BUMN sudah menunjukkan hasil kerjanya sebagai agen perubahan dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia,” terang Erick.
Berbagai peran BUMN sebagai agen perubahan salah satunya dibuktikan pada tahun 2023 lalu, yakni menghasilkan dividen (sejumlah uang yang berasal dari hasil keuntungan kepada pemegang saham) terbesar sepanjang sejarah BUMN, senilai Rp82,1 triliun.
Menurut Menteri BUMN itu, hal tersebut menjadi dasar yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini.
“BUMN itu agent of change atau tempat perubahan dengan munculnya banyak investasi awal seperti kereta api, airport, ataupun saat Covid dengan membagikan vaksin gratis kepada masyarakat. Yang jelas, jika dibubarkan maka 1,6 juta hilang pekerjaan, ditambah keluarganya, ini menurut saya isu yang tidak sehat,” jelas Erick.
Lain dari pada itu, Erick meyakini bahwa seluruh BUMN saat ini bekerja dengan baik serta penugasan yang diberikan pemerintah pun dikerjakan dengan baik.
“Jika dinilai ada kekurangan, memang tidak ada yang sempurna. Tapi kita lihat hasilnya hari ini, sudah terbukti bagaimana BUMN itu bisa untung Rp250 triliun, sudah memberikan kontribusi besar kepada negara yang dipakai untuk program-program yang sedang dilakukan pemerintah, seperti program kesehatan, pangan,” ungkapnya.***
Penulis: Annisaa Rahmah
Respon (1)