banner 728x250

Istimewa! Cicit Buyut WR Soepratman Hadiri HUT ke-79 RI di Kota Semarang

Wali Kota Semarang, Hevearita Ginaryanti Rahayu bersama cicit buyut keluarga WR Soepratman, Antea Putri Turk. Foto: Dok. Pemkot Semarang
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama cicit buyut keluarga WR Soepratman, Antea Putri Turk. Foto: Dok. Pemkot Semarang
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengundang cicit buyut keluarga Wage Rudolf (WR) Soepratman, Antea Putri Turk dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2024).

Tentu menjadi hal yang istimewa dan berbeda. Antea Putri Turk hadir menggunakan kebaya merah dengan rambut bersanggul. Ia membawakan lagu Indonesia Raya tiga stanza dan Indonesia Tjantik yang diciptakan pada tahun 1924.

“Yang istimewa di HUT Kemerdekaan RI ini adalah hadirnya cicit buyut dari keluarga Bapak WR Soepratman, yang menciptakan lagu Indonesia Raya,” ucap Wali Kota Semarang, Hevearita (Mbak Ita).

“Ananda Antea ini tadi menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan tiga stanza dan Indonesia Tjantik. Nyanyiannya diiringi paduan suara dari anak-anak muda dari Klenteng Tay Kak Sie yang menyanyikan lagu perjuangan,” imbuhnya.

Kehadiran Antea dalam HUT ke-79 RI tersebut dinilai Mbak Ita sebagai penyemangat muda mudi dan masyarakat umum untuk terus mengumandangkan lagu Indonesia Raya di Tanah Air.

Mbak Ita pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama memaknai kemerdekaan dengan berjuang dalam pembangunan Indonesia, tak lupa Kota Semarang

“Kalau dulu, perjuangan dalam bentuk fisik, sekarang berjuang dengan program-program yang dinamis, seperti pengendalian inflasi, ketahanan pangan, penurunan stunting,” ujarnya.

Disampaikan bahwa Kota Semarang berhasil meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) bahkan melebihi Jawa Tengah. Angka stunting dan kemiskinan pun mengalami penurunan.

“Alhamdulillah kemiskinan ekstrem di 2023 sudah zero. Tentunya harus ada inovasi-inovasi, baik di bidang ketahanan pangan kemudian ekonomi. Tentunya harus dinamis dan menyesuaikan dengan yang dikerjakan pemerintah pusat,” lanjutnya.

Terlepas dari itu, sekarang ini salah satu transisi pemerintah ialah program makan siang bergizi.

“Kota Semarang ini juga melakukan inovasi-inovasi bagaimana untuk menghadapi program nanti ke depan. Kami melakukan program STROBERI, yaitu program pemberdayaan urban farming di dalam memenuhi makan siang bergizi dan mencegah obesitas,” terangnya.

Pada bidang infrastruktur, Pemkot Semarang bakal melakukan MoU dengan PT KAI mengenai transportasi massal.

“Saat ini di IKN kan sudah transportasi massal ada Autonomous Rail Rapid Transit (ART). Kami kemarin di IKN sudah diinstruksikan Bapak Presiden untuk menggunakan ART dibanding MRT dan LRT karena mahal biayanya. Dengan ART bisa menjadi salah satu solusi terkait transportasi massal Kota Semarang,” jelasnya.

Meski begitu, masih ada PR bagi pemkot setempat, yakni banjir dan rob.

“Yang masih jadi PR pemerintah kota adalah mengenai banjir dan rob. Kami bertahap akan berupaya menyelesaikannya. Kalau masalah pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan, ahamdulillah kita tertinggi untuk laju pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko

Editor: Annisaa Rahmah