Tuturpedia.com – Militer Israel diketahui telah melakukan serangan ke area sekolah yang dikelola oleh PBB di Gaza Tengah. Serangan udara tersebut menargetkan 30 pejuang Hamas dan Jihad Islam di dalamnya.
Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan pihaknya melakukan “serangan tepat” ke tiga ruang kelas.
“Kami melakukan serangan setelah intelijen dan pengawasan kami menunjukkan bahwa tidak ada perempuan atau anak-anak di dalam Kompleks Hamas, di dalam ruang kelas tersebut,” katanya.
Hagari mengatakan ada sekitar 30 tersangka militan Hamas di tiga ruangan tersebut. Dia menyebut pihaknya telah mengonfirmasi sembilan dari mereka dan menampilkan slide yang menunjukkan nama dan foto mereka. Dia tidak memberikan bukti lain untuk mendukung klaim militer tersebut.
Serangan di Sekolah Al-Sardi di Gaza Tengah tersebut terjadi setelah militer Israel sebelumnya mengumumkan serangan darat dan udara baru di beberapa kamp pengungsi di Gaza tengah. Menurut Al Jazeera, Sabtu (8/6/2024), pada saat yang sama, ribuan pengungsi Palestina sedang berlindung di sekolah tersebut.
Ayman Rashed, seorang pria pengungsi dari Kota Gaza yang berlindung di sekolah tersebut, mengatakan bahwa rudal tersebut menghantam ruang kelas di lantai dua dan tiga tempat para keluarga berlindung. Dia mengatakan, dia membantu membawa lima orang tewas, termasuk seorang lelaki tua dan dua anak, salah satunya dengan kepala hancur.
“Saat itu gelap, tidak ada listrik dan kami berjuang untuk mengeluarkan para korban,” ujar Rashed.
Kelompok Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengutuk serangan dini hari itu sebagai “pembantaian yang mengerikan”.
Belasan Anak Menjadi Korban
Menurut pihak Rumah Sakit yang berada di Deir al Balah, Gaza Tengah, mereka mencatat jika serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 40 orang warga sipil.
Rumah sakit awalnya melaporkan bahwa sembilan wanita dan 14 anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan tersebut. Namun, pihak kamar mayat rumah sakit kemudian mengubah catatan tersebut untuk menunjukkan bahwa korban tewas termasuk tiga wanita, sembilan anak-anak, dan 21 pria.
Belum jelas apa yang menyebabkan perbedaan tersebut. Sementara itu, serangan terpisah yang terjadi dalam waktu yang sama di Gaza tengah menewaskan 15 orang lainnya, hampir semuanya laki-laki.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.













