banner 728x250

Israel Serang Ambulan yang Sedang Konvoi Membawa Pasien, 15 Orang Luka dan 60 Orang Tewas

Israel kembali serang fasilitas kesehatan di Palestina. Foto: X.com/QudsNen
Israel kembali serang fasilitas kesehatan di Palestina. Foto: X.com/QudsNen
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan mematikan di Kota Gaza pada Jumat terhadap sebuah ambulans yang mereka duga digunakan oleh teroris Hamas. 

Namun, anggapan tersebut langsung dibantah oleh otoritas kesehatan Palestina. Mereka  mengatakan kendaraan itu adalah bagian dari konvoi yang membawa orang-orang yang terluka dari utara ke selatan Gaza yang terkepung.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu ambulansnya terkena “sebuah rudal yang ditembakkan oleh pasukan Israel”, sekitar dua meter (6,5 kaki) dari pintu masuk rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza.

Serangan pada Jumat itu menewaskan 15 orang dan melukai 60 lainnya, katanya, mencerminkan angka yang dirilis sebelumnya oleh kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Dikutip melalui laman France 24, Sabtu (4/11/23) konvoi lima ambulans meninggalkan rumah sakit Al-Shifa berlangsung pada pukul 16.00 (14.00 GMT) dan menuju ke selatan.

Konvoi tersebut, yang terdiri dari empat ambulans dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas dan satu milik PRCS.

Mereka harus berbalik arah setelah melewati jalan yang terblokir oleh sejumlah besar puing dan batu akibat penembakan.

Saat ambulans tersebut kembali menuju rumah sakit, serangan bom pertama menghantam ambulans Kementerian Kesehatan.

Bom tersebut merusak kendaraan dan melukai orang-orang di dalamnya. Serangan mematikan kedua menghantam ambulans PRCS, yang membawa seorang wanita terluka, ketika mendekati gerbang Al-Shifa, kata Bulan Sabit Merah Palestina.

Penargetan yang disengaja terhadap tim medis ini diklaim merupakan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa, sebuah kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel.

Fotografer Palestina Abdul Hakim Abu Reyash mengatakan ada banyak orang dan pedagang di luar Rumah Sakit al-Shifa pada saat serangan udara terjadi, yang mengakibatkan terbunuhnya “banyak warga sipil”.

Dia menambahkan bahwa korban luka di ambulans sebagian besar adalah perempuan.

Militer Israel membenarkan bahwa salah satu pesawatnya menabrak ambulans, dengan mengatakan tentara Israel menilai pesawat itu digunakan oleh unit Hamas yang dekat dengan posisi mereka di zona pertempuran.

Dikatakan bahwa Hamas menggunakan ambulans untuk mengangkut pejuang dan senjata – tanpa memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut – dan menambahkan bahwa sejumlah pejuang Hamas tewas dalam serangan itu.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia sangat terkejut dengan laporan serangan terhadap ambulans yang mengevakuasi pasien.

Diketahui Israel sudah dari lama menuduh pejuang Hamas menggunakan rumah sakit dan sekolah untuk berlindung.

Mereka mengklaim jika kelompok bersenjata tersebut menggunakan warga sipil Palestina sebagai ‘perisai manusia.’

Namun, Hamas membantah kehadiran pejuang dalam konvoi ambulans tersebut, dan mengatakan bahwa klaim IDF tidak berdasar.

Dikutip dari laman Aljazeera, Sabtu (4/11/23) serangan Israel terhadap pelayanan kesehatan di Palestina kembali memberikan dampak buruk bagi para korban. 

Rumah sakit terbesar di Gaza, al-Shifa menghadapi kepadatan yang parah, dengan tingkat keterisian tempat tidur sebesar 164 persen di tengah berlanjutnya pemboman dan blokade Israel terhadap wilayah tersebut.

Kementerian Kesehatan juga mengatakan setidaknya sudah 16 rumah sakit di Gaza tidak lagi berfungsi karena kerusakan akibat pemboman dan kekurangan bahan bakar.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses