Tuturpedia.com – Kelompok Islam Palestina, Hamas melancarkan serangan besar-besaran kepada Israel pada Sabtu (7/10/23).
Serangan ribuan roket ini menewaskan setidaknya ratusan orang dan merupakan serangan terbesar dari Palestina selama bertahun-tahun.
Dikutip dari The Guardians, Minggu (8/10/23) sirene terdengar di seluruh Israel dan hingga ke utara kota Yerusalem yang diperebutkan mulai sekitar jam 7 pagi.
Infiltrasi darat yang dilakukan oleh orang-orang bersenjata Hamas ke kota-kota dan desa-desa Israel di pinggiran terus berlangsung.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan jika ada sebanyak 7 desa dan kota yag sudah berada pada kendali Hamas.
Menanggapi serangan tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berjanji akan membalas dengan menyatakan keadaan perang dengan Palestina.
“Musuh kita akan membayar harga yang belum pernah diketahui sebelumnya,” katanya. “Kami sedang berperang dan kami akan memenangkannya”.
Dikutip dari Reuters, sejauh ini seratus warga Israel dipastikan tewas dan 908 orang terluka, dan jumlah korban tewas kemungkinan akan terus bertambah.
Sejumlah warga Israel yang tidak diketahui jumlahnya juga telah ditawan oleh para pejuang.
Sementara itu, setidaknya 161 warga Palestina dilaporkan tewas di Gaza dalam serangan udara balasan Israel yang dimulai pada Sabtu sore, dan lima militan Hamas dilaporkan tewas di dalam wilayah Israel.
Serangan Hamas dilakukan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa
Dikutip dari The Guardians, Mohammed Deif, komandan militer Hamas di Gaza, mengumumkan dimulainya operasi baru untuk membebaskan kompleks Masjid Al-Aqsa yang sensitif di Yerusalem.
Diketahui Masjid Al-Aqsa mengalami peningkatan jumlah pengunjung Yahudi dalam beberapa minggu terakhir karena adanya serangan Yahudi.
Deif juga mengatakan bahwa serangan ini hanyalah tahap pertama dari upaya Hamas untuk melawan Israel.
“Kami memperingatkan musuh untuk tidak melanjutkan agresi mereka terhadap masjid al-Aqsa. Era agresi musuh tanpa tanggapan telah berakhir. Saya menyerukan kepada warga Palestina di mana pun di Tepi Barat dan di Garis Hijau (wilayah Israel) untuk melancarkan serangan tanpa hambatan. Pergi ke semua jalan. Saya menyerukan umat Islam di mana pun untuk melancarkan serangan,” katanya.
Dikutip dari Reuters, serangan Hamas di tahun ini merupakan serangan terberat bagi Israel dalam konflik dengan Palestina.
Diketahui Israel dan Hamas pernah berperang selama 10 hari pada 2021 silam.
Pertumpahan darah terjadi sehari setelah Israel memperingati 50 tahun perang tahun 1973 yang membawa negara tersebut di ambang kekalahan besar dalam serangan mendadak oleh Suriah dan Mesir.
Sementara itu, warga Jalur Gaza yang terdampak oleh perang ini bergegas membeli perbekalan untuk mengantisipasi konflik yang akan terjadi di hari-hari mendatang.
Ada juga warga yang memutuskan untuk mengungsi ke tempat perlindungan yang dinilai lebih aman.
Serangan Hamas ini juga sudah terdengar oleh utusan perdamaian Timur Tengah PBB, Tor Wennesland. Ia mengutuk adanya penyerangan terhadap Israel.
Beberapa negara barat juga menyampaikan kritiknya terhadap serangan yang dilakukan Hamas pada Sabtu sore ini.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda
