banner 728x250

Israel Mulai Serang Jurnalis di Jalur Gaza, Tidak Ada Perlindungan Bagi Jurnalis Hingga Saat Ini

Jurnalis di Jalur Gaza ungkap rekan kerjanya yang mulai meninggal satu persatu. Foto: X.com/RZabaneh
Jurnalis di Jalur Gaza ungkap rekan kerjanya yang mulai meninggal satu persatu. Foto: X.com/RZabaneh
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Hingga hari ini, setidaknya 33 jurnalis telah terbunuh sejak awal krisis, 8 jurnalis dilaporkan terluka, dan 9 orang dilaporkan hilang atau ditahan. 

CPJ sedang menyelidiki semua laporan mengenai jurnalis dan pekerja media yang terbunuh, terluka, ditahan, atau hilang dalam perang, termasuk mereka yang terluka ketika permusuhan menyebar ke negara tetangga, Lebanon.

Dikutip dari laman CPJ, Jumat (3/11/23) Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan kepada Reuters dan kantor berita Agence France Press bahwa mereka tidak dapat menjamin keselamatan jurnalis saat beroperasi di Jalur Gaza. 

Hal tersebut diketahui setelah AFP mereka mencari jaminan bahwa jurnalis mereka tidak akan menjadi sasaran serangan Israel, Reuters melaporkan pada 27 Oktober.

Perwakilan media di Gaza, termasuk AFP, dulu bekerja dari kantor di Gaza. Namun, pengeboman intensif Israel, yang menghancurkan banyak bangunan, memaksa organisasi berita mengirim tim mereka ke selatan, bahkan ketika serangan Israel mencapai sasaran di seluruh wilayah.

“IDF menargetkan seluruh aktivitas militer Hamas di seluruh Gaza,” kata surat IDF tersebut, seraya menambahkan bahwa Hamas dengan sengaja menempatkan operasi militer di sekitar jurnalis dan warga sipil… kami tidak dapat menjamin keselamatan karyawan Anda, dan sangat mendesak Anda untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan, langkah-langkah untuk keselamatan mereka.”

Di media sosial X viral sebuah video yang dibagikan oleh akun @RZabaneh yang menampilkan cuplikan wawancara seorang  jurnalis yang melaporkan adanya jurnalis lain yang tewas saat bekerja pada Kamis dalam serangan Israel di Gaza.

Ia melaporkan berita tersebut di tengah perang berkecamuk antara Israel dan Hamas.

“Rekan kami Mohammed Abu Hatab gugur sebagai martir bersama dengan anggota keluarganya dalam pengeboman Israel terhadap rumahnya di Khan Yunis,” di selatan wilayah tersebut, kata stasiun TV Palestina.

Ia juga mengatakan jika jurnalis di sana sudah tidak tahan lagi meliput keadaan di Jalur Gaza karena sangat kelelahan.

Selain itu, ia mengatakan jika jurnalis yang tersisa hanya menunggu waktu untuk terbunuh di Jalur Gaza, sebab tidak adanya perlindungan dan impunitas bagi jurnalis yang meliput. 

Dikutip dari laman article 119, pekerjaan jurnalis di konflik Israel-Palestina ini memiliki peran yang sangat penting. 

Pelaporan yang tepat waktu membantu memastikan penghormatan terhadap hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional serta mencegah pelanggaran lebih lanjut.

Selain itu peran mereka sangat penting untuk mengumpulkan bukti dan memberikan pertanggungjawaban atas kejahatan internasional dan kekejaman terhadap hak asasi manusia.

Berdasarkan hukum humaniter internasional, jurnalis dianggap warga sipil dan tidak boleh dijadikan sasaran militer.

Menurut laman France 24, sejak Israel memulai membombardir Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, ratusan jurnalis Palestina harus melarikan diri ke selatan dari Kota Gaza dan bekerja karena takut akan nyawa mereka dalam kondisi yang mengerikan ketika serangan udara Israel menghantam wilayah tersebut.

Jurnalis di Gaza menghadapi risiko yang sangat  tinggi  ketika mereka mencoba meliput konflik dalam menghadapi serangan darat Israel di Kota Gaza, serangan udara Israel yang menghancurkan, gangguan komunikasi, dan pemadaman listrik yang luas.

Persatuan jurnalis Palestina mengatakan 27 anggotanya telah terbunuh di wilayah tersebut sejak 7 Oktober.

Sejak itu, Israel tanpa henti menggempur wilayah Palestina dan mengirimkan pasukan darat, dan kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan 9.061 orang telah terbunuh, termasuk 3.760 anak-anak.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses