Tuturpedia.com – Israel kembali melayangkan serangan bom di gereja ortodoks Gaza dan menyebabkan sejumlah orang yang sedang berlindung tewas.
Diketahui serangan tersebut terjadi pada Jumat (20/10/23) dan menyebabkan 16 warga Kristen Palestina menjadi korban.
Dikutip dari Aljazeera, Sabtu (21/10/23) para saksi mengatakan jika serangan udara tersebut tampaknya ditujukan pada sasaran yang dekat dengan tempat ibadah abad ke-12, tempatnya banyak warga Gaza yang beragama Kristen dan Muslim mengungsi ketika perang berkecamuk di daerah tersebut.
Serangan udara Israel merusak bagian depan gereja dan bangunan milik gereja di dekatnya juga runtuh.
Bangunan tersebut diketahui menampung puluhan keluarga Muslim dan Kristen Palestina.
Sementara itu, kelompok Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengutuk serangan udara Israel terhadap gereja tersebut.
Mereka mengatakan bahwa mesin kejahatan Zionis terus memperluas kerangka terorisme dengan menargetkan Gereja Ortodoks Saint Porphyrius Yunani kuno.
Saint Porphyrius merupakan gereja yang dibangun sekitar 1150. Tempat ini sekaligus menjadi gereja tertua yang masih digunakan di Gaza.
Terletak di lingkungan bersejarah Kota Gaza, gereja ini menawarkan perlindungan bagi orang-orang dari berbagai agama selama beberapa generasi.
Melihat adanya serangan bom ini, membuat Patriarkat Ortodoks Yerusalem yang menegaskan kecaman paling keras atas serangan di kompleks gereja tersebut.
Dikutip dari laman The Business Standard, Sabtu (21/10/23) dirinya menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan kejahatan perang yang tidak bisa diabaikan.
“Menargetkan gereja-gereja dan lembaga-lembaganya, serta tempat perlindungan yang mereka sediakan untuk melindungi warga yang tidak bersalah, terutama anak-anak dan perempuan yang kehilangan rumah mereka akibat serangan udara Israel di wilayah pemukiman selama 13 hari terakhir, merupakan kejahatan perang yang tidak dapat diabaikan.” kata Patriarkat dalam sebuah pernyataan.
Sesaat laporan serangan tersebut berdatangan, tentara Israel yang dihubungi media pun mengatakan sedang memeriksa laporan serangan tersebut.
Meskipun Hamas menuduh serangan udara Israel sebagai penyebab pembunuhan tersebut, tentara Israel menyalahkan roket Jihad Islam yang salah sasaran sebagai penyebab kematian tersebut.
Kiriman bom tersebut menjadi salah satu rentetan serangan yang ditargetkan ke fasilitas publik di Gaza, Palestina.
Gereja ortodoks tersebut diketahui letaknya tidak jauh dari rumah sakit Arab Al-Ahli di Jalur Gaza, yang juga jadi sasaran serangan dan menewaskan sedikitnya 471 orang pada Selasa menurut otoritas Hamas.
Hingga saat ini, Gaza terus dilanda rentetan serangan Israel yang tiada henti, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang lalu.
Setidaknya serangan ini menewaskan sedikitnya 3.785 warga Palestina di Jalur Gaza, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut kementerian kesehatan Hamas.
Sementara menurut Israel serangan Hamas menewaskan sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar dari mereka juga merupakan warga sipil.
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda