Tuturpedia.com – Lebih dari 100 warga sipil Palestina di Jalur Gaza tewas dan puluhan orang luka-luka dalam serangan Israel yang menargetkan sekolah di Jalur Gaza pada hari Sabtu (10/8/2024).
Menurut Al Jazeera, Minggu (11/8/2024), Badan Pertahanan Sipil Gaza menginformasikan bahwa ada sebanyak tiga bom Israel menghantam Sekolah al-Tabin, yang terletak di Distrik Daraj. Ketiga bom dengan berat masing-masing 2.000 pon (907kg). Serangan ini dinilai sebagai pembantaian yang mengerikan.
Diketahui serangan itu terjadi ketika orang-orang sedang melaksanakan salat Subuh dan memicu kebakaran yang melalap gedung. Perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia dilaporkan termasuk di antara korban tewas dan jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.
Atas serangan tersebut, Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan Sekolah al-Tabin karena dianggap sebagai pusat komando dan kendali yang berfungsi sebagai tempat persembunyian para teroris dan komandan Hamas.
Namun, pernyataan tersebut tidak diikuti dengan bukti yang dapat dipercaya. Pihak Israel juga mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko merugikan warga sipil dan membantah jumlah korban yang disebutkan oleh Pemerintah Palestina.
Amerika Terus Didesak untuk Akhiri Dukungan ke Israel
Baru-baru ini, Departemen Luar Negeri mengatakan pada Jumat (9/8/2024) bahwa departemen tersebut telah memberi tahu kongres pada Kamis (8/8/2024) jika Pemerintahan Biden bermaksud untuk mengeluarkan dana militer asing senilai miliaran dolar ke Israel.
Amerika Serikat diketahui telah mengirimkan tambahan $3,5 miliar ke Israel untuk dibelanjakan senjata dan peralatan militer buatan AS. Anggaran ini merupakan anggaran tambahan setelah anggeran bulan April 2024 sebanyak $14,5 miliar.
Sebagian dari bantuan keuangan baru tersebut disalurkan ke unit militer Israel, yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina.
Sejak invasi Israel pada bulan Oktober 2023 lalu, Amerika Serikat secara aktif memberikan dana bantuan kepada Israel untuk dibelanjakan senjata yang akan digunakan untuk penyerangan ke Jalur Gaza.
Atas serangan Israel ke Sekolah al-Tabin hari Sabtu (10/8/2024) kemarin banyak pihak yang mendesak Amerika untuk memberhentikan dukungan mereka terhadap Israel. Banyak negara dan pemimpin-pemimpin organisasi dunia yang mengecam serangan tersebut, salah satunya pendiri dan Presiden Arab American Institute.
Ia mengatakan bahwa sudah waktunya Amerika Serikat memberhentikan dukungan ke Israel karena genosida terus berlangsung.
“AS dan sekutunya mengeklaim gencatan senjata sudah dekat. Namun yang dilihat rakyat Palestina hanyalah kematian, dislokasi, dan keputusasaan. Genosida terus berlanjut. Sudah lewat waktunya untuk mengakhiri sandiwara itu. Israel tidak menginginkan perdamaian atau gencatan senjata. Mengapa kami masih mengirimkan senjata ke Israel?” tulis James Zogby melalui akun X miliknya.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah