Tuturpedia.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (15/10/2023) bersumpah akan menghancurkan Hamas dan bersiap untuk bergerak ke Jalur Gaza mengejar militan Hamas.
Israel sudah mendesak warga Gaza yang kelelahan untuk mengungsi ke Selatan. Hal tersebut pun sudah dilakukan oleh ratusan ribu orang yang sempat terkepung.
Sedangkan, Hamas yang menguasai Gaza justru meminta masyarakat untuk mengabaikan pesan dari Israel tersebut.
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengadakan rapat kabinet darurat yang terdiri dari anggota parlemen termasuk mantan anggota parlemen oposisi untuk menunjukkan persatuan.
“Hamas mengira kami akan dibongkar. Kamilah yang akan menghancurkan Hamas,” kata Benjamin Netanyahu.
Israel sudah melakukan pengeboman paling hebat di Gaza sebagai bagian dari respon atas terbunuhnya 1.300 orang ketika pejuang Hamas menyerang daerah mereka pada Sabtu (7/10).
Serangan Hamas saat itu menjadi serangan terburuk yang terjadi terhadap warga sipil dalam sejarah Israel.
Sementara itu, menurut keterangan pihak berwenang di Gaza yang dikutip dari Reuters pada Senin (16/10/2023), ada sekitar 2.670 orang sejauh ini telah tewas akibat serangan balasan dari Israel.
Seperempat dari korban tersebut terdiri dari anak-anak. Setidaknya ada 10.000 orang terluka dan 1.000 orang lainnya hilang yang diyakini berada di bawah reruntuhan.
Keadaan di Gaza sudah semakin memprihatinkan, pasalnya Rumah Sakit di Gaza kekurangan pasokan obat-obatan dan kesulitan untuk mengatasi jumlah korban luka yang semakin bertambah.
Israel tak main-main dengan pernyataannya yang mengatakan hendak menghancurkan Hamas.
Pasalnya, militer Israel sudah mengerahkan tank-tank di perbatasan Gaza sebagai persiapan untuk serangan darat.
Pihak militer Israel juga mengatakan jika mereka menargetkan Hamas juga infrastruktur yang ada di sana.
Pada Minggu (15/10/2023), pihak Israel sudah menyerang sekitar 250 orang hingga menewaskan distrik selatan Hamas.
Panglima Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan kepada tentara yang ada di dekat perbatasan Gaza bahwa mereka akan memasuki Gaza dan menghancurkan Hamas.
Mereka juga menargetkan setiap tempat, setiap komandan dan setiap operator di sana.
Militer Israel mengatakan kurang lebih ada sekitar 600.000 warga Gaza telah meninggalkan separuh wilayah Utara yang terdiri dari 1 juta penduduk Kota Gaza.
Namun ada juga beberapa warga Palestina yang sudah pergi ke Selatan dan kembali ke Utara lantaran mereka tetap diserang ke manapun mereka pergi.
Keadaan semakin sulit bagi warga Palestina karena Israel memblokade dan mencegah bahan bakar makanan serta air masuk ke Gaza.
Padahal sebelumnya Perdana Menteri Netanyahu sudah setuju dengan Presiden AS Joe Biden untuk membiarkan pengiriman pasokan air ke bagian selatan Gaza.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda