banner 728x250

Israel Berhasil Seret Netanyahu ke Pengadilan, tapi Bukan Perkara Genosida!

Untuk pertama kalinya Netanyahu hadir di Pengadilan Tel Aviv. Foto: x.com/netanyahu
Untuk pertama kalinya Netanyahu hadir di Pengadilan Tel Aviv. Foto: x.com/netanyahu
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Hari Selasa (10/12/2024) kemarin, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menghadiri Pengadilan Tel Aviv untuk menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah.

Sebelumnya, Netanyahu diketahui telah berulang kali meminta kepada pengadilan untuk menunda kesaksiannya karena konflik yang bergolak di Timur Tengah. Namun, sebagian besar permintaannya ditolak oleh pengadilan.

Dikutip dari APNews, Kamis (12/12/2024), Kementerian Kehakiman mengumumkan dakwaan dalam tiga kasus tersebut pada tahun 2019, setelah penyelidikan selama bertahun-tahun. Persidangan telah bergulir sejak bulan Mei 2020 dan ini pertama kalinya Netanyahu bersaksi dalam persidangan.

Skandal yang menjerat Netanyahu turut menyeret nama keluarga dan lingkaran dalamnya, dengan sedikitnya tiga mantan orang kepercayaan dekatnya bersaksi melawannya.

Dikabarkan bahwa pada kesaksiannya tersebut, Netanyahu telah membantah melakukan kesalahan dan menganggap tuduhan tersebut sebagai perburuan oleh media, polisi, dan jaksa yang bermusuhan. Ia mengecam tuduhan terhadapnya sebagai “lautan absurditas”.

“Saya telah menunggu delapan tahun untuk momen ini, untuk mengatakan kebenaran sebagaimana yang saya ingat, yang penting bagi keadilan. Tetapi saya juga seorang perdana menteri. Saya memimpin negara ini melalui perang di tujuh front. Dan saya pikir keduanya dapat dilakukan secara paralel,” kata Netanyahu, melansir The Guardian, Kamis (12/12/2024).

Ia juga turut mengkritik media dan penyidik dengan memberikan kesaksian yang tidak relevan, seperti membesar-besarkan diri sendiri, seraya menekankan kepentingan internasionalnya dan menggambarkan dirinya serta keluarganya sebagai korban.

Netanyahu dan istrinya, Sara, telah mendapatkan reputasi di Israel karena menikmati gaya hidup mahal dengan mengorbankan masyarakat. Bukan hanya itu, Netanyahu juga terlibat dengan tiga kasus kontroversial yang merugikan negara.

Kasus pertama, dua mantan ajudannya bersaksi melawannya atas dugaan mempromosikan regulasi senilai ratusan juta dolar untuk perusahaan telekomunikasi Israel, Bezeq. Sebagai balasannya, situs berita populer Bezeq, Walla, diduga memberikan liputan yang menguntungkan Netanyahu dan keluarganya.

Kasus kedua, Netanyahu dituduh menerima hadiah hampir $200.000 dari produser Hollywood Arnon Milchan dan miliarder Australia James Packer. Uang tersebut adalah imbalan Packer untuk status kependudukannya di Israel untuk mengatasi permasalahan pajaknya.

Kasus terakhir, Netanyahu diduga telah menawarkan undang-undang kepada penerbit surat kabar yang akan melemahkan pesaing utama surat kabarnya. Ia meminta imbalan dengan memberikan liputan baik tentang dirinya.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah