Tuturpedia.com – Presiden Joe Biden menyuarakan penolakan terhadap serangan besar-besaran di Rafah. Atas dasar itu, Amerika pada awal bulan ini memperingatkan Israel bahwa dia akan berhenti memasok sejumlah senjata dan pemerintahannya menghentikan satu pengiriman termasuk bom berukuran besar.
Adanya ancaman tersebut membuat Israel mengambil langkah untuk bertindak dengan “cara yang lebih terbatas.” Terlebih, menurut Washington Post baik pihak Israel dan Amerika telah melakukan sebuah diskusi tertutup.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa rencana Israel sebelumnya untuk mengirim dua divisi ke Rafah “tidak akan dilanjutkan lagi.”
Dibatasinya serangan Israel ke Rafah juga dikonfirmasi oleh Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Biden. Ia mengatakan jika ada penyempurnaan rencana Israel di Rafah yang memungkinkan Israel mencapai tujuan militernya sambil mempertimbangkan kerugian sipil.
“Apa yang kita lihat sejauh ini dalam hal operasi militer Israel di wilayah tersebut lebih tepat sasaran dan terbatas, belum melibatkan operasi militer besar-besaran ke jantung wilayah perkotaan yang padat,” kata Sullivan.
Selama berbulan-bulan, Israel telah melakukan serangan besar-besaran di Rafah dan di tengah berbagai peringatan dari badan-badan PBB.
Banyak pihak yang mendesak bahwa jika invasi seperti itu terus dilakukan, bencana kemanusiaan akan terjadi. Namun, hingga saat ini Israel masih mengelak dari peringatan tersebut.
Bukan hanya itu, ketika tentara terus melakukan serangan ke kamp pengungsi Jabalia dan melakukan serangan udara di Rafah, Serangan Israel terhadap Gaza kian intensif.
Rafah saat ini menjadi rumah bagi 1,4 juta warga Palestina yang terpaksa mengungsi dan mencari perlindungan dari serangan militer brutal Israel di wilayah tersebut. Banyak keluarga yang tinggal di tenda-tenda yang penuh sesak dan kondisi yang tidak sehat, karena mereka terus berlindung dari pengeboman Israel.
Selain itu, kurangnya bantuan yang cukup di Rafah dan daerah sekitarnya juga secara sangat memicu kekhawatiran banyak pihak akan adanya krisis kemanusiaan dan kelaparan yang akan terjadi.
Hingga saat ini, invasi yang diberikan Israel ke berbagai wilayah di Palestina telah menewaskan 35.709 warga sipil dan melukai 79.990 lainnya/ Sebagian besar wilayah di Palestina juga telah berubah wujud menjadi puing-puing.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda