Blora, Tuturpedia.com — Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan jajaran eksekutif Kabupaten Blora kembali menjadi sorotan tajam. Kali ini, kritik keras dilontarkan oleh Iwan Seken, tokoh sentral dari Front Blora Selatan, terkait polemik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan maraknya kegiatan kunjungan kerja (Kunker).
Menanggapi berita mengenai Kunker yang sering dilakukan oleh pejabat Blora, Iwan Seken angkat bicara dengan nada sinis. Ia secara blak-blakan menyinggung ironi pembangunan di Blora yang justru mengandalkan hutang, sementara masyarakat dituntut untuk patuh membayar pajak.
“Hahahaha sudah gak asing kalo kita dengar istilah ‘kunker’ yang sering dilakukan oleh DPRD Blora serta Eksekutif Blora. Mau bangun infrastruktur saja kita harus hutang dan rakyat dituntut harus taat pajak.” ujar Iwan Seken dengan nada mempertanyakan.
Pria yang dikenal vokal ini lantas mempertanyakan manfaat nyata dari berbagai Kunker yang telah dilakukan selama ini.
“Dan hasil kunker selama ini apa? Sudahkah para dewan ini buat Perda inisiatif?” tegasnya.
Iwan Seken berharap, para pemangku kebijakan di Blora, baik eksekutif maupun legislatif, dapat lebih fokus pada visi dan misi pembangunan daerah. Ia menutup pernyataannya dengan kritikan yang menyentil agar mereka tidak menunjukkan kesan yang kurang bijak dalam mengelola daerah.
“Semoga Eksekutif dan Legislatif selalu berpikir visi dan misi. Sesarengan bangun Blora! Mbok ojo ketok gobloke ngono cah.” tutupnya, mendesak adanya perubahan signifikan demi Blora yang lebih baik.
Diberitakan sebelumnya, seorang aktivis nasional single fighter asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang biasa disapa akrab Mat Tohek menggelar aksi unik berupa jalan kaki “miring” sambil melakukan orasi damai di sejumlah titik strategis di pusat Kota Blora, Kamis (6/11/2025).
Aksi ini menjadi bentuk penyampaian aspirasi dan kritik terhadap kinerja serta penggunaan anggaran oleh DPRD Kabupaten Blora, sekaligus menyerukan agar Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora menindaklanjuti dugaan pemborosan anggaran dalam kegiatan kunjungan kerja (kunker) para wakil rakyat.
Kegiatan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dari Alun-Alun Blora – Tugu Pancasila, dengan rute menuju Kejaksaan Negeri Blora dan berakhir di Kantor DPRD Kabupaten Blora.
Di setiap titik pemberhentian, Mat Tohek melakukan orasi singkat dan menyerahkan bunga damai sebagai simbol harapan agar pejabat publik dan aparat penegak hukum bekerja dengan jujur, transparan, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
“Jalan kaki miring ini simbol dari kondisi yang berjalan ke arah yang salah. DPRD seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan sibuk berkunjung tanpa hasil nyata. Kami menuntut transparansi anggaran dan evaluasi seluruh kegiatan kunker DPRD Blora,” tegas, dalam orasinya di depan Kantor DPRD Blora.
