Tuturpedia.com – Kementerian Agama (Kemenag) merilis seragam batik haji terbaru, yang akan digunakan oleh seluruh jemaah haji Indonesia tahun 2024.
Artinya, seragam haji lama yang bernuansa hijau tak lagi digunakan karena batik haji terbaru bernuansa ungu.
Sekretaris Jenderal Kemenag, M. Ali Ramdhani mengatakan desain seragam batik haji terbaru ini menjadi terobosan Kemenag, setelah 12 tahun jemaah haji menggunakan corak batik yang sama, yakni batik bernuansa hijau.
Batik haji terbaru diperoleh melalui “Sayembara Desain Batik Jemaah Haji Indonesia” yang digelar Kemenag sejak Agustus 2023. Sayembara ini dimenangkan oleh Sony Adi Nugroho dari 10 finalis yang ada.
“Seragam batik haji terbaru ini merupakan terobosan, setelah 12 tahun jemaah haji seragamnya tak pernah berganti. Seragam batik haji ini diperoleh melalui sayembara desain batik pada tahun 2023,” ujar Ali dalam acara Launching Senam Haji dan Peragaan Batik Haji Indonesia 1445 Hijriah/2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (28/4/2024).
Terkait warna dan motifnya, Ali berharap seragam batik haji terbaru dapat mencerminkan identitas bangsa Indonesia. Selain itu, warna ungu menurutnya dapat membuat jemaah Indonesia mudah dikenali saat beribadah di Kota Suci Mekkah.
“Kami berharap seragam batik ini lebih mencerminkan identitas Indonesia dan mudah dikenali oleh jemaah dari berbagai negara di dunia,” ujarnya.
Filosofis Motif Batik Haji Terbaru
Seragam batik haji yang dipilih Kemenag ternyata memiliki makna filosofis mendalam. Sony yang memenangkan desain sayembara batik ini menciptakan Motif Sekar Arum Sari.
Motif Sekar Arum Sari terinspirasi dari melati putih, motif kawung, motif truntum, motif songket dan tenun, serta burung garuda.
Motif ini mengambil filososfi puspa nasional Indonesia yang digambarkan dengan bunga melati putih yang melambangkan simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.
Sementara warna ungu yang mendominasi warna batik melambangkan kebangsawanan dan kemewahan. Selain itu warna ungu juga memiliki konotasi spiritualitas, kreativitas dan ketenangan.
Kemenag menjelaskan, seragam batik haji terbaru ini akan diproduksi dengan metode cap, yang melibatkan banyak UMKM pilihan, sesuai standar yang ditentukan Kemenag.
Diperkirakan per jemaah membutuhkan 3 meter kain untuk satu batik, jadi sekitar 600 kilometer banyaknya jika dibentangkan. Hal ini sesuai dengan kuota jemaah haji Indonesia sebesar 221.000 jemaah pada tahun 2024.***
Penulis: Angghi Novita.
Editor: Annisaa Rahmah.