Semarang, Tuturpedia.com – Pada Kamis (1/2/2024), Tuturpedia mengadakan kegiatan nonton bareng film Kupu-Kupu Kertas di Bioskop XXI Mall Citraland, Semarang.
Sebagaimana diketahui, film Kupu-Kupu Kertas yang disutradarai Emil Heradi tersebut baru akan rilis di bioskop pada Rabu, 7 Februari 2024.
Berkenaan dengan isi dan review film Kupu-Kupu Kertas, penonton menyatakan bahwa film Rumah produksi Denny Siregar yang bekerja sama dengan Maxima Pictures ini cukup menegangkan, sebagaimana yang disampaikan oleh Daus (17) dan Rafli (17).
“(Setelah saya nonton) film ini mengandung adegan (yang membuat) adrenalin dan tegang juga, (sehingga membuat kita merasa) mual juga nontonnya,” ucap Daus saat diwawancarai setelah nonton bareng.
Selain Daus, Rafli juga menyaksikan bahwa jangan sampai melupakan sejarah kelam yang terjadi pada tahun 1965-an.
“(Film tersebut) keren, sih. Agak menegangkan juga. Apalagi ada adegan pembantaian juga, kayak mengedukasi ternyata zaman dulu (itu) benar-benar terjadi,” ujar Rafli dalam wawancara.
Rachmandika Lucky (22), salah satu peserta nobar menilai bahwa film tersebut sangat bagus secara sinematografi, namun untuk penguasaan kondisi pada film cukup kurang merepresentasikan.
“Filmnya tadi sebenernya secara sinematografi bagus banget, enggak ada sorot kamera yang terlalu lebay kayak film-film (Indonesia) zaman dulu, tapi untuk penghayatan para pemain dalam penggunaan bahasa Jawanya itu masih wagu,” ungkapnya.
“Kalau mau pake bahasa Jawa ya bahasa Jawa total, sedangkan kalau mau pake bahasa (Indonesia) ya Indonesia semuanya. Namun, penggunaan kata jancuk pada film tersebut cukup merepresentasikan masyarakat Jawa bagian timur, seperti latar waktu di Banyuwangi,” tambahnya.
Sepanjang kegiatan nobar, Lucky menilai bahwa karakter Rekoso yang diperankan oleh Iwa K cukup menonjol pada film tersebut. Iwa K dengan Rekosonya cukup mendalami peran sebagai pihak antagonis utama.
“Saya suka dengan karakter Rekoso, keren banget aktingnya!” serunya.
Selain itu, Lucky memberikan penilaian terhadap film Kupu-Kupu Kertas dari segi sinematografi dan kesesuaian peristiwa sejarahnya.
“Secara sinematografi dari saya 8/10, sedangkan untuk cerita yang diadaptasi dari peristiwa perampasan tanah dan pembantaian Banyuwangi 65 ini saya kasih rating 5/10,” sebutnya.
Sebagai penutup, Lucky mengucapkan terima kasih untuk Tuturpedia atas kesempatan nonton bareng ini.
“Terima kasih banyak (untuk Tuturpedia) atas inisiatifnya telah mengajak kawula muda untuk mendukung produksi film Indonesia. Karena dengan ajakan untuk menyaksikan film tersebut, kami telah diberikan akses untuk menyampaikan penilaian dan kritik atas film tersebut demi peningkatan kualitas film berlatar sejarah Indonesia dari aspek cerita dan sinematografinya,” tutupnya.
Sebagai informasi, film Kupu-Kupu Kertas menceritakan tentang kondisi Indonesia pada tahun 1965 silam, yang mana Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Nadhatul Ulama (NU) saling berseteru.
Terdapat kisah cinta namun terhalang ideologi, dengan Ikhsan (Chicco Kurniawan) dari kalangan NU, sedangkan Ning (Amanda Manopo) dari PKI.
Selain kedua karakter tersebut, terdapat Reza Oktovian yang melakukan film debutnya sebagai peran antagonis, Iwa K, dan Ayu Laksmi turut mengisi peran penting dalam film tersebut.***
Penulis: CR3
Editor: Annisaa Rahmah