Tuturpedia.com – Sebuah film komedi yang akam mengocok perut para penontonnya dapat disaksikan di bioskop pertengahan Maret ini.
Dikutip Tuturpedia.com dari akun Instagram @cinema.21 pada Kamis (14/3/2024), film berjudul Kartolo Numpak Terang Bulan bisa disaksikan mulai 14 Maret 2024.
Film ini dibintangi oleh Cak Kartolo (Cak Kartolo), Ning Kastini (Ning Tini), Alda Yunalvita (Sari), Arief Wibhisono (Jon), hingga Dewi Kartolo (Dewi).
Kartolo Numpak Terang Bulan juga merupakan film yang didedikasikan untuk dua seniman ludruk legendaris, Cak Sapari dan Cak Eko Tralala.
Sinopsis Film Kartolo Numpak Terang Bulan
Film ini mengisahkan kehidupan Cak Kartolo, seorang duda yang rumahnya disewakan menjadi tempat kos.
Ada empat mahasiswa yang sedang kos di rumah tersebut. Mereka adalah Simon asal Papua, Yusuf asal Makassar, Mat asal Tulungagung, dan Boncel asal Malang.
Rumah Cak Kartolo bertetangga dengan Ning Tini, seorang janda yang mempunyai anak bernama Jon.
Jon juga sering nongkrong dan menginap di tempat kos Cak Kartolo. Ia berteman akrab dengan para anak-anak penghuni kos.
Di depan rumah Cak Kartolo terdapat warung kopi yang menjadi langganan anak-anak kos. Warung ini adalah milik pasangan suami istri Cak Sapari dan Mbak Dewi.
Cak Sapari merupakan teman akrab Cak Kartolo, Keduanya adalah sahabat lama sejak muda. Cak Sapari juga merupakan sosok yang jahil dan gemar bergosip.
Keempat anak yang menyewa kos di rumah Cak Kartolo terlihat sangat kompak, rukun, dan selalu saling tolong-menolong.
Rasa persaudaraan tersebut timbul karena mereka sama-sama bernasib sebagai anak perantauan. Mereka pun memiliki karakter berbeda-beda.
Simon merupakan sosok yang romantis dan pandai merangkai kata-kata puitis. Sementara Yusuf sering berlagak agak sombong karena ia merupakan anak saudagar yang lebih kaya dibanding teman-temannya yang lain.
Kemudian ada Boncel yang senang berdebat dengan teman-temannya, terutama berdebat dengan Jon perihal perbedaan Malang dengan Surabaya.
Boncel juga menjadi yang paling pandai urusan kelistrikan dan elektro. Terakhir, ada Mat yang paling tua dan terkesan ‘ndeso’, tetapi paling rajin dan pandai sehingga sering menjadi sumber contekan teman-temannya yang lain.
Kehidupan mereka semua terasa damai dan seperti baik-baik saja, sampai suatu hari anak perempuan Cak Kartolo datang ke rumah.
Suasana yang tenang pun berubah karena para mahasiswa yang tinggal di kosan Cak Kartolo tersebut saling bersaing mencari perhatian anak gadis Cak Kartolo.
Bagaimanakah kehidupan di kos Cak Kartolo selanjutnya? Kisahnya bisa disaksikan dalam film Kartolo Numpak Terang Bulan.***
Penulis: Sri Sulistiyani.
Editor: Annisaa Rahmah.
