banner 728x250

Ini Pengakuan Mantan Kepala BPPKAD Blora tentang Sosok Arief Rohman 

Sosok Arief Rohman di mata mantan Kepala BPPKAD Blora, Slamet Pamudji. Foto: Istimewa
Sosok Arief Rohman di mata mantan Kepala BPPKAD Blora, Slamet Pamudji. Foto: Istimewa
banner 120x600
banner 468x60

Jateng, Tuturpedia.com – Sebagian besar masyarakat maupun aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tentu belum banyak mengetahui tentang sosok Arief Rohman saat menjabat menjadi orang nomor nomor satu di kota dengan julukan penghasil minyak dan jati ini.

Maka dari itu, di kesempatan ini pula Tuturpedia.com pada Senin (30/9/2024) menggali informasi lebih dalam maupun kebijakan-kebijakan yang membawa dampak bagi masyarakat terkait Bupati Arief Rohman saat memimpin Kabupaten Blora selama kurang lebih 3,5 tahun.

Setelah sebelumnya awak media Tuturpedia.com menghadirkan tokoh politik senior sekaligus mantan Ketua DPRD Kabupaten Blora yakni HM. Kusnanto, kali ini giliran mantan Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Blora, Slamet Pamudji bercerita soal sosok Arief Rohman.

Hal itu dikarenakan Slamet Pamudji atau yang akrab disapa Mumuk selaku mantan Kepala BPPKAD ini merasakan berjuang bersama Bupati Arief Rohman.

“Jadi begini, saya melihat kepemimpinannya beliau (Arief Rohman) itu adem. Adem artinya begini, jadi memang ketika awal menjabat itu kan masih dalam situasi panas dalam pilkada,” ucapnya.

“Pilkada itu kan ya mungkin terutama mesti banyak percikan-percikan, saya bisa mengatakan apakah itu ASN netral atau tidak saya tidak bisa mengatakan, tetapi yang jelas begitu beliau menjabat dirangkul semua,” ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengatakan bahwa Bupati Arief Rohman juga tak memandang siapa pun untuk dirangkul. Hal inilah yang membuat suasana adem Sesarengan mBangun Blora.

“Jadi, suasana adem, nggak ada perbedaan, semuanya sama. ASN yang dekat beliau atau mungkin dianggap tidak dekat jadi semuanya dekat. Inilah yang membedakan menjadikan situasi adem,” ungkapnya.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro

Editor: Annisaa Rahmah