banner 728x250
Health  

Ini Dia Jenis Masker yang Baik untuk Cegah Polusi Anjuran Menteri Kesehatan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin imbau masyarakat pakai masker lagi. (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin imbau masyarakat pakai masker lagi. (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat yang terdampak polusi udara agar menggunakan masker. Menurutnya, penyebab merebaknya penyakit pernapasan di Indonesia, salah satunya polusi udara.

“Kalau kita sudah tahu masalahnya di polusi udara, yang harus dilakukan yakni monitoring dan pengendaliannya. Dari Kemenkes RI akan terus mengedukasi masyarakat, dan mengimbau masyarakat melakukan hal preventif seperti memakai masker,” ujarnya dalam Rapat Terbatas Peningkatan Kualitas Udara Jabodetabek, di Jakarta, Senin (28/8/2023).

Penggunaan masker ini bisa menekan particulate matter (PM2.5) dalam polusi udara. PM2.5 yakni partikel udara yang berukuran sangat kecil, berdiameter sekitar 2,5 mikrometer.

Partikel ini dinilai cukup berbahaya lantaran bisa masuk ke dalam paru-paru atau bahkan pembuluh darah.

Guna mencegah penyakit paru-paru akibat polusi udara, Menkes mengimbau pemakaian masker jenis tertentu agar memberikan keamanan maksimal.

Menurutnya, masker yang bisa dipakai masyarakat ialah jenis KF94 atau KN95.

“Jadi kalau merujuk laporan KLHK, polusi udara itu tinggi, kita akan menentukan standar maskernya apa karena polusi bisa diblok dengan masker. Tapi, maskernya minimal yang jenis KF94 atau KN95,” ujar Menkes.

6 Penyakit Gangguan Pernapasan Terbanyak di Indonesia

Menkes Budi menjelaskan, penyakit yang menyebabkan gangguan pernapasan ada enam besar.

“Pertama adalah pneumonia yakni infeksi di paru-paru, kedua ISPA yang memiliki gejala infeksi di saluran pernapasan atas, ketiga asma, keempat kanker paru-paru, kelima tuberkulosis, keenam penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),” katanya.

Keenam penyakit gangguan pernapasan ini beban BPJS Kesehatan (BPJS-K) yang ditanggung tahun lalu mencapai Rp10 triliun.

“Jika melihat jumlah masyarakat yang terkena ISPA semakin banyak, maka kemungkinan biayanya juga ikut naik,” ujarnya.

Namun, menurut Menkes, di antara keenam penyakit pernapasan tersebut, saat ini yang paling banyak diderita masyarakat ada tiga, yakni pneumonia, ISPA, dan Asma. 

Ketiga penyakit ini menelan angka BPJS-K hingga Rp8 triliun dari total Rp10 triliun yang sudah digelontorkan untuk mengobati pasien penderita penyakit pernapasan. 

Terkait pengobatan akibat polusi, ujar Menkes, levelnya masih rendah seperti ISPA.

Karena itu, pengobatannya cukup di puskesmas. Akan tetapi, jika sudah terindikasi mengidap pneumonia, maka harus melalui rontgen di rumah sakit.

Penulis: Angghi Novita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses