Tuturpedia.com – Usai dilantik, para menteri Kabinet Merah Putih langsung dibawa oleh Presiden Prabowo Subianto menuju Akademi Militer (Akmil) Magelang guna mendapatkan pembekalan.
Dikutip Tuturpedia.com, Sabtu (26/10/2024), adapun kegiatan penggemblengan para menteri yang dilakukan oleh Prabowo ini menuai banyak reaksi masyarakat.
Beberapa mempertanyakan alasan Presiden ke-8 RI itu melakukan pembekalan terhadap para menteri.
Sementara itu pada sidang paripurna perdana pada Rabu (23/10/2024) lalu, ia sempat mengungkapkan alasannya menggelar retret untuk menteri Kabinet Merah Putih.
Dengan tegas ia mengatakan ingin membentuk kerja sama tim yang baik dengan diadakannya retret tersebut.
“Saya sangat mengutamakan kerja sama sebagai tim. Untuk itu, dalam waktu dekat saya akan mengajak saudara-saudara ke Magelang, di mana kita akan melaksanakan beberapa hari menambah pembekalan,” ujar Prabowo.
Ia menyebut akan mengadakan koordinasi di tempat di Magelang, Jawa Tengah, tepatnya di kawasan Akademi Militer. Prabowo juga berharap jika kegiatan ini dapat memberikan nilai dan manfaat bagi para menteri yang ikut retret tersebut.
“Kemudian kita akan adakan koordinasi-koordinasi di tempat di Magelang Jawa Tengah di kawasan Akademi Militer. Hal itu saya nilai bawa banyak manfaat akan membawa banyak manfaat karena sesungguhnya,” lanjutnya.
Mantan perwira tinggi militer itu mempersilakan para menteri untuk berkonsolidasi membentuk tim secepatnya.
“Saudara-saudara saya persilakan secepat mungkin terutama bagi menteri-menteri yang baru, silakan konsolidasi sendiri mengatur sendiri secepat mungkin administrasi saudara dan tim saudara di kementerian dan badan masing-masing,” jelasnya.
Prabowo menegaskan betapa pentingnya tim yang baik dapat mempermudah mencapai target yang sudah ditentukan.
“Penyusunan tim sangat penting. Tim yang baik, tim yang bisa kerja sama akan memudahkan kita mencapai target-target yang kita tentukan,” ungkapnya.
Sementara itu alasan dipilihnya Magelang sebagai tempat pembekalan menteri Kabinet Merah Putih lantaran menurutnya merupakan daerah yang terkenal yang dengan gigih melawan penjajah melalui tokohnya yang legendaris, Pangeran Diponegoro.
“Lahirnya Republik kita memang proklamasi di Jakarta, tetapi ujian proklamasi berada di daerah- daerah, di mana pejuang-pejuang kita melaksanakan perebutan kemerdekaan secara fisik. Dan daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah mulai ratusan tahun dikenal sebagai perjuangannya Pangeran Diponegoro di antara lima gunung,” lanjutnya.
Melalui perjuangan tersebut, menurutnya Magelang bisa menjadi sebuah simbol tradisi dari sebuah keberanian, heroisme, dan cinta Tanah Air.
“Itu saya kira cukup membawa suatu tradisi keberanian, tradisi heroisme, tradisi cinta Tanah Air saudara-saudara sekalian,” pungkasnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah















