banner 728x250
Event  

Ingin Hidupkan Geliat Seni Teater dalam Negeri, Teater Keliling Gelar Dua Pementasan 

Teater Keliling gelar pentas dalam rangka ultah ke-50. Foto: Teater Keliling
Teater Keliling gelar pentas dalam rangka ultah ke-50. Foto: Teater Keliling
banner 120x600

Jakarta, Tuturpedia.com – Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-50, Teater Keliling generasi kedua pimpinan Dolfry Inda Suri menggelar pentas yang dilaksanakan pada bulan Februari dan Mei 2024.

Pentas pertama digelar di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 25 dan 26 Februari 2024 lalu membawakan hasil karya tulis Arifin C Noer yang bertajuk “Mega-Mega” yang digubah menjadi teater musikal oleh Rudolf Puspa, Dolfry Inda Suri, serta sutradara Rudolf Puspa.  

Selanjutnya, pada Sabtu, 25 Mei 2024 kembali hadir bekerja sama dengan Galeri Indonesia Kaya pergelarkan teater musikal berjudul “Aku Chairil” di Auditorium Galeri Indonesia kaya.

TUTURPEDIA - Ingin Hidupkan Geliat Seni Teater dalam Negeri, Teater Keliling Gelar Dua Pementasan 
Foto: Teater Keliling

Sebuah produksi terbaru yang mengangkat kisah penyair legendaris sebagai tokoh penyair pelopor Angkatan 45. Seorang penyair berjiwa nasionalis yang melalui puisi-puisinya bergerak dan menggerakkan rakyat merebut kemerdekaan bangsa.

“Hal ini sesuai dengan visi misi teater keliling sejak didirikan 50 tahun lalu untuk bersama-sama sadar sejarah bangsa,” tulis Teater Keliling dalam keterangan persnya, Sabtu (15/6/2024).

TUTURPEDIA - Ingin Hidupkan Geliat Seni Teater dalam Negeri, Teater Keliling Gelar Dua Pementasan 
Foto: Teater Keliling

Dua pertunjukkan teater musikal tersebut mendapat perhatian penikmat seni teater terutama dari kalangan generasi muda, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penonton yang berminat untuk datang dan menonton, bahkan beberapa diantaranya tak kebagian tiket.

“Hal ini merupakan sesuatu yang membanggakan karena merupakan kegiatan positif dalam menggelorakan kebudayaann Indonesia,” lanjutnya.

Untuk diketahui, Teater Keliling adalah sebuah gerak kebudayaan telah memiliki payung hukum berupa undang-undang pemajuan kebudayaan sejak tahun 2017.

Teater keliling menggelar pementasan ini sebagai upaya partisipasi dalam kegiatan pentas keliling ke berbagai daerah di Indonesia. Sebuah kegiatan pentas teater yang akan berkolaborasi dengan para pegiat seni teater di daerah.

Dengan cara kerja seni semacam ini, diharapkan perjalanan teater Indonesia di negeri sendiri akan semakin cepat berkembang sehingga bergaung bukan hanya di dalam namun juga di dunia.***

Kontributor Kota Semarang: Rizal Akbar.

Editor: Annisaa Rahmah.