Tuturpedia.com – Peran Rodri di lini tengah Spanyol sepanjang EURO 2024 memang tak perlu diragukan lagi. Akan tetapi, baru-baru ini atensi penggemar dan pundit mulai terarah ke sosok Fabian Ruiz.
Fabian Ruiz, yang memilih Fabian sebagai nama punggungnya, nyatanya punya dampak sebesar Rodri selama EURO 2024 berlangsung.
Bahkan, Fabian pun telah menjadi “jantung” timnas Spanyol dalam enam kemenangan, yang sukses membawa La Roja ke final melawan Inggris, Senin (15/7/2024) dini hari nanti.
Belum Terkalahkan Bersama Spanyol
Meski baru mengoleksi 28 caps bersama Spanyol sejak debut lima tahun lalu, selama periode itu Fabian sama sekali belum pernah mencicipi kekalahan bersama La Roja.
Swedia, Norwegia, dan Brasil menjadi segelintir tim yang sempat mengancam rekor tak terkalahkan Fabian bersama timnas. Hanya saja, mereka hanya sanggup mengupayakan hasil imbang saat berjumpa juara Piala Dunia 2010 itu.
Maka dari itu, tak heran jika ia lantas menjadi salah satu pemain andalan pelatih Luis de la Fuente sejak menit pertama sepanjang turnamen EURO 2024 berlangsung. Satu-satunya pengecualian saat ia dan sembilan pemain diistirahatkan di laga fase grup terakhir melawan Albania.
Jatuh Bangun di Timnas Spanyol
Absennya nama Fabian dari skuad Spanyol saat Piala Dunia 2022 digelar bisa dibilang faktor utama yang membuat sosoknya seolah baru-baru ini mencuat.
Menariknya, Luis Enrique yang mencoret nama Fabian untuk Piala Dunia 2022 kemarin justru jadi pelatihnya di klub saat ini.
Hanya saja, De la Fuente rupanya sudah lama mengagumi sang gelandang mengingat ia pernah menjadi pelatih kepala di sistem akademi Spanyol, di mana ia juga pernah menangani Fabian.
Hasilnya? Spanyol juara EURO U-21 2019 bersama De la Fuente dan Fabian terpilih sebagai pemain terbaik.
Tak hanya De la Fuente, sosok Carlo Ancelotti pun menjadi salah satu pengagum Fabian selama ia melatih Napoli. Don Carlo bahkan berhasil memboyongnya di musim panas 2018 dari Real Betis, sebelum Fabian hijrah ke PSG empat tahun kemudian.
Selama bermain di Napoli, ia mendapatkan posisi sebagai pemain utama timnas saat masih dilatih Robert Moreno. Namun ia kehilangan posisinya begitu Enrique masuk.
Bahkan kepindahan ke PSG juga tak lantas menjamin tempatnya di timnas. Baru begitu De la Fuente ditunjuk jadi pelatih baru La Roja, Fabian kembali mendapat panggilan untuk memperkuat Spanyol di level internasional,
Gelandang yang Produktif
De la Fuente memasang Fabian di berbagai posisi pada sektor tengah, meski gelandang 28 tahun itu juga tak takut untuk bergerak lebih maju untuk menusuk area sentral.
Data yang dihimpun Tuturpedia.com saat Spanyol bertemu Prancis di semifinal juga menunjukkan seberapa aktifnya pergerakan Fabian di penjuru lapangan. Ia bahkan sempat menempatkan dirinya sebagai bek kiri atau sebagai gelandang box-to-box.
Akan tetapi, kapan saja ia mendapatkan bola, ia cenderung berada di sisi dalam bagian kiri struktur serangan Spanyol, seperti yang ia tunjukkan saat bertemu Prancis dan Jerman.
Sebagai pemain berkaki kidal, Fabian terbukti sangat nyaman dalam urusan penguasaan bola. Kontrolnya yang apik berarti ia mampu menerima dan bahkan mempertahankannya, meski di bawah tekanan luar biasa sekalipun.***
Penulis: K Safira.
Editor: Annisaa Rahmah.