Tuturpedia.com – Informasi mengenai serangan Israel ke kamp pengungsian di Nuseirat tersebar setelah pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 210 orang tewas dan terluka dalam serangan tersebut.
Menurut pengakuan masyarakat setempat, mereka mengatakan jika Nuseirat menjadi sasaran serangan besar-besaran pesawat tak berawak dan udara Israel, dan anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas.
Abu Obaida selaku juru bicara dari Hamas turut angkat bicara atas serangan Israel yang terjadi pada Sabtu (8/6/24) malam tersebut. Ia Penduduk setempat mengatakan Nuseirat menjadi sasaran serangan besar-besaran pesawat tak berawak dan udara Israel.
Setelah serangan dilancarkan ke kamp yang diduga Israel menampung ‘teroris”, Kementerian Kesehatan di Gaza merilis gambar pasien berlumuran darah, termasuk anak-anak tergeletak di koridor Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir el-Balah.
Atas serangan tersebut, Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan tentara Israel telah melancarkan “serangan brutal yang belum pernah terjadi sebelumnya” di kamp pengungsi Nuseirat.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas juga menggambarkan serangan Israel sebagai “pembantaian berdarah” dan menyerukan sidang darurat dewan keamanan PBB.
Serangan pembebasan warga sipil Israel
Dikutip dari laman Al Jazeera, Minggu (9/6/24) serangan tersebut dilancarkan untuk membebaskan tawanan yang masih tersisa di Gaza. tentara Israel mengatakan ada 4 tawanan yang berhasil dibebaskan, yaitu Noa Argamani (25), Almog Meir Jan (21), Andrey Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (40).
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan jika serangan ke Nuseirat merupakan salah satu operasi paling heroik dan luar biasa yang pernah saya saksikan selama 47 tahun bertugas di lembaga pertahanan Israel.
Indonesia mengecam serangan Israel ke Kamp Nuseirat
Indonesia menjadi salah satu negara yang mengecam keras adanya serangan yang mengarah ke kamp pengungsian di Nuseirat, Palestina. Melalui akun X @Kemlu_RI, Indonesia menyatakan kecamannya dalam tiga poin penting.
Pertama, Indonesia mengecam keras kebiadaban Israel di Gaza termasuk di Kamp Nuseirat. Kedua, Indonesia mendesak dunia internasional bertindak untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap warga sipil di Gaza.
Terakhir, Indonesia menyerukan segera diberlakukannya gencatan senjata secara permanen di Gaza.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda
