banner 728x250

India Ingin Ubah Nama Jadi Bharat, Apa Alasannya?

India ingin mengubah nama menjadi Bharat hingga terjadi perdebatan. FOTO: Unsplash.com/onkarphoto
India ingin mengubah nama menjadi Bharat hingga terjadi perdebatan. FOTO: Unsplash.com/onkarphoto
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Di sesi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada Minggu (10/9/2023) kemarin, Perdana Menteri India, Narendra Modi menggunakan plakat bertuliskan ‘Bharat’.

Hal ini berkenaan dengan negara India yang kabarnya akan berganti nama.

Turut hadir Presiden RI, Joko Widodo pada KTT G20 yang berlangsung di New Delhi, India dengan tema One Earth, One Family, One Future.

Perdebatan dan Alasan Penggantian Nama

Dikutip Tuturpedia.com dari pwonlyias.com pada Senin (11/9/2023), sejak 1948, sudah ada pembahasan terkait nama atau penggabungan dua nama itu oleh Majelis Konstituante India.

Di antara diskusi dalam bahasan tersebut, beberapa anggota menyampaikan keberatan mereka terhadap penggunaan nama India.

Karena dianggap sebagai pengingat akan era kolonial Inggris di masa lalu, karena sebutan India berasal dari sana.

Nama “India” berawal dari masa peradaban Barat kuno, berasal dari kata Sanskerta untuk Sungai Indus, yang dikenal sebagai Sindhu.

Kemudian istilah itu diadopsi dan diadaptasi oleh Kerajaan Inggris.

Seth Govind Das mengusulkan untuk menempatkan Bharat di depan India.

Di sisi lain, ada yang mengatakan bahwa nama India berfungsi sebagai pengganti Bharat dalam bahasa Inggris.

Sebagai contoh pada tahun 2018 lalu, tiga pulau di India yang awalnya dinamai menurut nama penguasa Inggris telah diubah namanya menjadi Kepulauan Andaman dan Nikobar demi menghapus simbol perbudakan.

Sementara itu, dilansir dari indiatoday.in, Partai Bharatiya Janata (BJP) tidak ingin dianggap bertentangan dengan nama India.

Melainkan mengutip Pasal 1 Konstitusi, yang menyebutkan “India, yaitu Bharat, akan menjadi Persatuan Negara-Negara.”

Lalu, semua peraturan perundang-undangan dan komunikasi pemerintah dalam bahasa sehari-hari menyebutkan Bharat dan Bharatiya, bukan India dan Indian.

Namun, menurut situs NDTV, juru bicara Kongres Trinamool, yakni Santanu Sen justru menuduh BJP yang mencoba untuk mengalihkan perhatian dari ketakutan pada isu-isu terhadap aliansi oposisi INDIA.

Oleh karena itu, partai yang berkuasa ingin mengubah nama negara India menjadi Bharat.

Sebab, partai-partai oposisi yang dipimpin oleh Kongres sudah membentuk Aliansi Pembangunan Inklusif Nasional India (INDIA) untuk menghadapi BJP dalam pemilu Lok Sabha (pemilihan anggota-anggota parlemen India) yang dilaksanakan pada 2024.

“Bagaimanapun juga, kami tidak akan mengubah nama aliansi INDIA. Kami akan mengganti Perdana Menteri itu sendiri pada pemilihan umum 2024 mendatang,” ujar Ketua Shiv Sena, Uddhav Thackeray dikutip dari hindustantimes.com.***

Penulis: Annisaa Rahmah

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses