Tuturpedia.com – Akhir-akhir ini banyak terjadi musibah di Indonesia yang sulit dikendalikan yang disebabkan tidak turunnya hujan dalam waktu lama.
Musibah tersebut antara lain kekeringan, gagal panen, penyebaran polusi udara, hingga kebakaran hutan.
Pada Jumat (15/9/2023) yang lalu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Muslim untuk menggelar salat istisqa untuk meminta hujan.
“Kementerian Agama mengimbau umat Islam untuk melaksanakan Salat Istisqa’ atau salat meminta hujan,” terang Menag Yaqut Cholil Qoumas, seperti dikutip Tuturpedia.com pada Selasa (26/9/2023).
Yaqut mengatakan bahwa Salat Istisqa’ merupakan bagian dari ikhtiar batin dan penghambaan kepada Allah SWT, memohon supaya Allah menurunkan hujan.
Tata Cara Salat Istisqa’
Dilansir dari kemenag.go.id, berikut cara melaksanakan salat istisqa’ atau salat meminta hujan.
- Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk berpuasa selama 3 hari;
- Setelah 3 hari berpuasa, seluruh masyarakat berkumpul di lapangan saat pagi hari (seperti waktu pelaksanaan salat Idul Fitri atau Idul Adha) untuk melakukan salat berjamaah;
- Membaca niat salat istisqa yang berbunyi:
أُصَلِّي سُنَّةَ الإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا/مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
- Pelaksanaan salat sama seperti salat Idul Fitri atau Idul Adha, yakni setelah takbiratul ihram melakukan takbir sebanyak 7 kali di rakaat pertama dan 5 kali di rakaat kedua. Lalu rukuk, sujud, duduk tahiyat, kemudian salam;
- Khatib menyampaikan khutbah dan jemaah yang hadir mendengarkan. Khutbah terdiri dari dua khutbah yang disampaikan khatib sambil berdiri dan duduk sekali di antara kedua khutbah.
Tata cara dan rukun khutbah salat istisqa sama seperti yang dilakukan khatib salat id, yaitu membaca takbir 9 kali pada khutbah pertama dan 7 kali pada khutbah kedua.
Sebagai informasi, materi khutbah yang dianjurkan adalah khatib mengajak umat Islam untuk bertobat, meminta ampun atas dosa-dosa, dan memperbanyak istigfar dengan harapan Allah mengabulkan kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya ketika kemarau panjang.
Setiap mengakhiri khutbah pertama dan kedua, khatib disunnahkan membaca doa dengan membalikkan badan dan membelakangi jemaah untuk menghadap kiblat, menukar posisi selendang sorban di pundaknya, sembari mengangkat kedua tangan.***
Penulis: Ixora F
Editor: Nurul Huda















