Tuturpedia.com – Dunia perfilman tengah diramaikan dengan seruan boikot terhadap film Kiblat yang merembet ke genre horor lain dengan nuansa religi seperti film Siksa Kubur.
Padahal film Siksa Kubur diprediksi akan memperoleh antusiasme yang tinggi dari masyarakat lewat nama-nama besar dalam produksinya.
Ada sosok Joko Anwar yang telah dikenal sebagai sutradara Pengabdi Setan (2017) dan Perempuan Tanah Jahanam (2019) serta daftar pemeran yang bertabur bintang seperti Christine Hakim, Fachry Albar, Happy Salma, dan Reza Rahardian.
Kritik terhadap film horor Indonesia datang dari Gina S.Noer yang mempersoalkan eksploitasi agama demi membuat adegan horor.
Dikutip Tuturpedia dari Instagram stories @ginasnoer pada Selasa (2/4/2024), dia menyayangkan penggunaan unsur agama seperti shalat untuk menjadi alat yang menakut-nakuti penonton.
Menurutnya, unsur agama dapat digali lebih dalam sebagai sumber kekuatan karakter untuk menghadapi masalah alih-alih membuat orang takut beribadah karena penggambaran yang mengerikan.
“Kebanyakan film horor menggunakan shalat, doa, zikir, dll cuma plot twist devices murahan untuk jumpscare karakternya diganggu setan. Sehingga kelemahan iman bukan menjadi eksplorasi kritik terhadap keislaman yang dangkal, tapi cara dangkal biar cepet seram,” tulisnya.
Seperti diketahui, poster film Kiblat dengan gambar pose rukuk yang mengerikan menjadi sumber kritik dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga rumah produksi berjanji akan mengubah judul dan poster film.
Kini film Siksa Kubur juga menjadi sasaran boikot sehingga sempat membatasi kolom komentar pada Instagram resmi @siksakubur.movie.
Namun berbeda dengan Kiblat, film tersebut tetap direncanakan tayang di bioskop pada 10 April 2024 di tengah suasana Lebaran.
Dengan berpusat pada sosok Sita (Faradina Mufti) yang ingin membuktikan kebenaran siksa kubur, film ini akan menjadi karya Joko Anwar yang paling kental dengan nuansa religi dan paling bermakna bagi dirinya.
“Film ke-10 saya ini adalah film saya yang paling personal. Setelah 20 tahun berkarya di perfilman, mimpi saya adalah membuat film yang lebih punya makna,” terang Joko Anwar, dikutip dari Instagram pribadinya.***
Penulis: Fadillah Wiyoto
Editor: Nurul Huda