Tuturpedia.com – Pada hari Selasa (25/4/2024) The International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mantan Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoygu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov.
Surat penangkapan tersebut dibuat setelah penyelidikan atas dugaan kejahatan internasional yang dilakukan di Ukraina setidaknya antara 10 Oktober 2022 hingga 9 Maret 2023.
Pada surat perintah penangkapan, tertulis Shoygu dan Gerasimov dituduh memerintahkan serangan terhadap infrastruktur sipil yang mengakibatkan kerugian tidak disengaja yang berlebihan, serta melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan tindakan tidak manusiawi.
Menurut keterangan pengadilan, isi surat perintah tersebut dirahasiakan untuk melindungi saksi dan penyidikan.
Pemerintah Rusia pun memberikan tanggapan atas surat perintah penangkapan tersebut. Layanan pers Dewan Keamanan Rusia mengatakan keputusan ICC tidak sah karena pengadilan tersebut tidak memiliki yurisdiksi atas negara tersebut. Dewan Keamanan Rusia juga mengatakan surat tersebut adalah bagian dari “perang hibrida Barat” melawan Moskow.
“Keputusan Sidang Pra-Peradilan Pengadilan Kriminal Internasional terhadap Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergey Shoygu, tidak sah dan tidak berlaku. Ini adalah pembicaraan kosong karena yurisdiksi ICC tidak berlaku di Rusia dan (keputusan tersebut) dibuat sebagai bagian dari perang hibrida Barat melawan negara kami,” kata layanan tersebut.
Rusia diketahui menandatangani Statuta Roma pada 13 September 2000, namun tidak meratifikasinya. Namun, di tanggal 16 November 2016, Presiden Vladimir Putin menandatangani perintah yang menyatakan bahwa Rusia tidak akan menjadi anggota ICC.
Putin Sebut Proposal Perdamaian akan Mengakhiri Konflik Ukraina
Di hari yang sama, di tengah berita surat penangkapan tersebut, Vladimir Putin selaku Presiden Rusia mengatakan jika proposal perdamaian yang ia buat dapat memberikan jalan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di Ukraina.
Hal tersebut disampaikan dalam pidatonya kepada peserta Forum Bacaan Primakov.
“Saya berharap, tidak seperti banyak politisi Barat yang bahkan tidak ingin mendalami inti dari inisiatif yang kami ajukan, para peserta forum akan mempertimbangkan pertimbangannya dengan bijaksana dan rasional. Mereka akan dapat melihat bahwa inisiatif tersebut benar-benar menawarkan kemungkinan untuk mewujudkan hal tersebut menghentikan konflik dan bergerak menuju penyelesaian politik dan diplomatik,” jelas ajudan Putin, Yury Ushakov.
Pemimpin Rusia tersebut menyatakan keyakinannya bahwa para peserta forum akan memberikan perhatian pada gagasan Rusia. Pada proposal tersebut tertulis juga pembentukan sistem keamanan yang setara dan kerja sama yang saling menguntungkan di seluruh benua Eurasia.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.