banner 728x250
Apps  

Imbas Penangkapan CEO, Telegram Rilis Fitur Baru untuk Lawan Konten Ilegal

Pavel Durov buat fitur baru untuk melawan penyebaran konten ilegal di Telegram. Foto: pixabay.com/improvekz123
Pavel Durov buat fitur baru untuk melawan penyebaran konten ilegal di Telegram. Foto: pixabay.com/improvekz123
banner 120x600

Tuturpedia.com – Telegram milik Pavel Durov dikenal sebagai aplikasi yang mementingkan kerahasiaan data pengguna. Berbeda dengan WhatsApp dan Signal, Telegram tidak mengenkripsi percakapan secara otomatis, yang dapat membahayakan informasi pengguna.

Namun, setelah Durov ditangkap di Prancis pada bulan Agustus 2024 dengan tuduhan membiarkan konten ilegal dapat diakses oleh pengguna Telegram, beberapa fitur telah diubah. 

Dikutip dari laman NDTV, Sabtu (7/9/2024), sempat tertulis pada FAQ Telegram bahwa “Semua obrolan Telegram dan obrolan grup bersifat privat di antara para pesertanya. Kami tidak memproses permintaan apa pun yang terkait dengan obrolan tersebut.” Namun, bahasa ini telah diganti dengan petunjuk untuk melaporkan konten ilegal.

Pada perubahan di FAQ tersebut, pengguna diberitahu bahwa kali ini semua aplikasi Telegram memiliki tombol “Laporkan”, yang memungkinkan pengguna untuk menandai materi yang tidak pantas dengan cepat. Selain itu, disediakan alamat email [email protected], untuk permintaan penghapusan otomatis. 

Pembaruan ini mengisyaratkan perubahan lanskap privasi daring Telegram yang menyesuaikan kebijakan mereka sebagai respons terhadap tekanan hukum yang didapatkan Durov.

Meski telah mengalami perubahan, Juru Bicara Telegram, Remi Vaughn mengatakan fitur obrolan privat di Telegram tidak akan berubah. 

“Obrolan pribadi juga masih bersifat pribadi, meskipun Anda selalu dapat melaporkan obrolan masuk baru kepada moderator dengan menggunakan Blokir > Laporkan. Siapa pun dapat memeriksa kode sumber terbuka Telegram dan melihat tidak ada perubahan,” kata Remi. 

Hari Jumat (6/9/2024) kemarin melalui postingan resmi di Telegram, Durov memberikan pernyataannya terkait fitur baru tersebut. Ia menekankan bahwa fitur ‘Laporkan’ tidak ditujukan untuk semua pengguna Telegram.

“Meskipun 99,999 persen pengguna Telegram tidak ada hubungannya dengan kejahatan, 0,001 persen yang terlibat dalam aktivitas terlarang menciptakan citra buruk bagi seluruh platform, membahayakan kepentingan hampir satu miliar pengguna kami. Itulah sebabnya tahun ini kami berkomitmen untuk mengubah moderasi di Telegram dari area kritik menjadi area pujian,” ujarnya dalam pernyataan barunya di Telegram, Jumat (6/9/2024).

Durov mengatakan Telegram telah menghapus fitur “orang di sekitar” yang memungkinkan pengguna untuk menemukan pengguna Telegram lainnya. Tetapi fitur ini digunakan oleh kurang dari 0,1 persen pengguna yang terindikasi bot dan penipu.

Sebagai gantinya, Durov mengumumkan fitur baru yaitu “bisnis terdekat” untuk memamerkan bisnis yang sah dan terverifikasi.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah